Senin, 15 Desember 2008

jogja malamku...

Siapa sih yang pertama kali menggunakan malam minggu sebagai malam yang special bagi yang berfasangan???kalau dengan keadaanku saat ini, aku akan ajak bicara orang itu agar menarik kembali ajakannya. Tentunya selanjutnya aku yang akan menarik ajakanku juga jika nanti Tuhan sudah memberikan kesempatan bagi aku untuk menangkis panah asmara-Nya dengan dada terbuka..hehe
Tapi mala mini bukan special bagi aku dan juga tulisan ini bukan special tentang nasibku dalam 1 hal ini, tapi aku akan menuturkan tentang beberapa hal yang aku temui dijalan..agak lama juga tidak meluangkan waktu untuk mengisi kembali blog ku, tapi aku yakin hal ini tidak akan mengganggu pembaca…karena yang baca mungkin hanya aku sendiri dan segelintir orang yang punya waktu untuk menghabiskan waktu dan recehnya untuk membuka internet.
Saat waktu sudah menunjukkan puku 7.15, aku masih bisa mencium bau badanku yang bercampur peluh, debu dan asap…tentu saja tidak aka nada yang menyebut bauku ini wangi..orang gila aja tahu apalagi yang waras..akhirnya setelah sempat smsan kepada orang2 yang senasib (jombla..alias jomblo aja) aku memutuskan dengan berat hati untuk membasuh badanku agar menjadi bersih. Maf bau, maaf debu dan asap..aku buang kamu seperti biasa….
Tanpa banyak cebyar cebyur..toh juga Cuma segini aja…aku langsung finishkan proses mandi yang beberpa menit saja aku start. Langsung menuju pada tahapan selanjutnya yaitu bergaya seperti peragawa yaitu memilih pakaian yang kira-kira pas untuk dipake malam mingguan…(pembaca perlu tahu kalu aku berpikir bahwa penampilanku kuliah, ngantor dan malam mingguan sepertinya sama saja. Jadi pasti tidak ada yang special dari proses ini.)
Dengan keterbatasan pengetahuan tentang jalan-jalan di jogja ini, aku tancap gas aja mengelilingi jalan-jalan yang belum pernah aku jamah. Aku kelilingi walaupun aku pasti lupa dan tidak akan tahu kalau aku disuruh mencari jalan yang baru saja aku lewati.
Beberapa kai aku bicara sendiri ketika menemukan tempatt yang dulu pernah aku lewati bahkan aku kunjungi. Oalah disini toh tampat ini…lho kok tembus disini…lo ini kan jalan menunju kesana..dan sebagainya ungkapku..selain itu aku diam menikmati perjalanan.
Aku putuska untuk ke jaan malioboro, walaupun aku tidak ada niat mencari sesuatu . lebih banyak karena Cuma jalan itu yang aku tahu.jadinya secara otosmastis..tanganku menggerakkan stang motor menuju jalan itu. Sampai disuatu perempatan terakhir sebelum memasuki jalan malioboro, akku memutuskan untuk memilih jalan ke kanan yang bertuliskan pasar kembang kanan, malioboro kiri…oyah pasar kembang (sarkem) adalah tempat yang special di jogja ini, namun saya tidak akan bercerita apa-apa tentang sarkem ini, karena saya juga belum pernah meginjakkan kakai ditanah sarkem tersebut.
Setelah beberapa meter meninggalkan pertigaan tadi, aku sempat melihat dua orang cewek bersama seorang cowok yang sedang menikmati makanan disebuah warung kaki lima. Aku jadi ingat dengan makanan khas didaerah ini yaitu nasi kucing. Disebut nasi kucing bukan karena disukai sama kucing..atau ditemukan oleh penjual yag rugi karena nasinya dimakan kucing….melainkan karena porsi yang sedikit sehingga hanya bisa membuat kenyang perut sebesar perutnya kucing…mungkin gitu. Sudah 3 bulan aku di tanah jogja, aku belum pernah mencicipi nasi kucing ini…aku putuskan untuk membelokkan motorku menuju sebuah warung yang ada disebelah kanan jalanku.. ada tempat parker luas..pas.
Aku langsung mencari empat duduk yang ternyata memang kosong semua. Ya aku putuskan saja untuk mengambil tempat duduk yang dekat dengan semua menu yang ditawarkan..
Seprti warungg lainnya, di warung ini disajikan menu sederhana dengan tata saji yang sangat buruk jika dinilai dari ilmu tata saji. Yang ada hanya 3 tampat yang bebeda, yaitu tempat nasi ditumpuk, lalu gorengan dan lauk ayam, krupuk serta 1 tungku untuk memanaskan wedang the dan wedang jahe….kemanapun anda mencari warung ini, anda akan disajikan dengan menu yang sama. Penerangannya pun sama yaitu menggunakan lampu minyak yang remang-remang namun bukan warung remang, dan disebut warung kucing walaupun tidak dikerumuni kucing…asal…
Aku ambil sebungkus nasi kucing…aku berdoa semoga ini bukan daging kucing atau aku harus makan ditemani kucing…ternyata isinya Cuma nasi putih dan 6-7 ekor ikan teri yang dibalut sambal..aku kembali berdoa, semoga sambalnya bukan sambal yang pedas dan tuhan mengabulkan doaku..hehe…baik ya tuhan itu…heheh. Sebelum makan akuu meminta wedang jahe…panas banget. Terpaksa aku langsung makan padahal pengennya minum sedikit sebelum makan..aku nikmati hidangan yang tersaji..aku ambil 1 potog tempe bacem…yah bisa menambah sedikit terasa lebih 3 sehat 4 sempurna (kurang sayuran)..setelah menikmati setangah dari nasi yang ada aku meraba kumisku yang telah aku kuris…oooo untung tidak tumbuh panjang.ntar jadi kayak kucing dong…
Ditengah menikmati nasi kucing yang tinggal sejumput, tiba-tiba dating seorang pemuda dengan semangat menceritakan sesuatu.. dengan bahasa jawa yang fasih (ya iyalah dia kan orang jawa)..dia mengabarkan bertemu dengan seorang yang kaya dan suda agak tua…namun berristri sangat muda-muda dan cantik…seperi syeh fuji katanya…namun yang menarik adalah tanggapan yang muncul. Ketika banyak orang yang mengatakan bahwa kejadian seprti syeh fuji sebagai hal yang tidak normal, namun komentar yang berbeda muncul dari orangg-orang kalangan bawah seprti seorang penjual nasi kucing misalnya..orang-orang ini sangat menyadari sekali dan mungkin sangat memahami dalam kehidupannya, bahwa menjadi penguasa uang (orang kaya0 hampir-hampir bisa mengendalikan, membeli atau apapun namanya….kehidupan orang-orang seperti mereka.mereka hidup dengan perjuangan yang keras, hanya untuk memperoleh uang, andai suatu saat mereka harus menggadaikan hidupnya demi uang, mungkin keputusan yang sangat berat untuk memilih diantara keduanya..apakah mempertahankan hidup menjadi kalangan bawah atau melompat lebih tinggi menjadi orang beruang walaupun harus menggadaikan hidupnya…
Aku lihat kesekeliling..benarkah kehidupan para penjual nasi kucing ini adalah cirri khas kehidupan kalangan bawah???aku lihat 2 pasangan yang agak modis sedang duduk diwarung sebelah, oh ada juga orang seperi mereka mau menikmati jualan mereka..berari ini bukan cirrikhas kehidupan kalangan bawah..lalu kalau bukan, kenapa kenampakan mereka jauh dari penampakan para penjual yang leih berkelas,?...mungkinkah ini sebuah tradisi, dimana orang-orang jogja telah merasa enjual nasi kucing adalah bagian dari kehidupan kota ini? Sehingga aneh jika jogja tanpa nasi kucing..malah para pendatang mungkin akan meluangkan waktu mereka sejenak untuk sekedar menikmati sejumput nasi kucing.yah..aku rasa keberadaan penjual nasi kucing sama nilainya dengan keberadaan penjual nasi padang ataupun penjual gudeg ataupun warung lainnya. Mereka memiliki ciri khas mereka sendiri. Kita tidak bisa melihat dari penampakan mereka, namun kita harus bisa memandang bahwa cirri khas bukan bersifat hierarkis namun adalah setara. Hah berarti kita sering salah yah…menganggap apa yang mereka lakukan sebagai sebuah keterbatasan padahal tidak seluruhnya benar.karena kalau hal yang sama juga diterapka pada warung-warung yang lain,mungkin mereka juga adalah kalangan bawah jika kita menggunakan standar restoran bintang 5 sebagai sebuah cirri khas. Yah…munggkin anda setuju tapi boleh juga tidak kok…toh kalau anda tidak setuju, penjual nasi kucing akan tetap hidup dengan cirri khasnya…
Kembali saya konsentrasi pada percakapan orang-orang disana. Menarik memang, namun terasa getir. Rasa itu benar-benar muncul ketika mereka tidak mampu melawan apa yang dilakukan oleh syeh fuji. Mereka dengan enteng menjawab kalau apa yang syeh puji lakukan adalah sebuah kewajaran bagi seorang yang kaya…ya tuhan…katanya..cara orang kaya beramal ya dengan menikahi orang-orang yang dia ingin tolong (atau yang dia sukai??? Menikahi anak dibawah umur???). aku larut dengan perasaan sendiri mendengar percakapan tadi. Aku teringat dengan ibu dan bapakku dirumah. Dengan keterbatasan, mereka belum pernah menyerah dengan keadaan. Kemiskinan yang dimiliki bukan halangan untuk memberikan yang terbaik untuk hidup dan kehidupan. Mungkin menjadi kaya bukan sebuah keharusan bagi mereka,namun memberikan sebuah kehidupan yang lebih baik bagi sentana (anak..red) adalah sebuah keharusan. Terimakasih ibu, terimakasih pak.
Masih banyak yang muncul dalam fikiranku tentang percakapan tadi..tapi ahhh g usah diperpanjang.
Aku lanjutkan perjalanan menuju alun-alun setelah membayar sebesar 6500 untuk 2 bungkus nasi. Tahu tempe, kerupuk, kepala ayam goreng dan segelas besar wedang jahe…disini lagi-lagi aku menemukan sesuatu yang aneh bagiku..orang-orang duduk ditaman dengan pemandangan yang ada hanya lalu lalang mobil. Ada sih beberapa bangunan kuno diantaranya kantor pos, taman kota dan monument serangan umum 1 maret.. namun aku masih merasakan ini hal yang janggal. Belum menemukan kenikmatan ditempat ini. Apa karena aku kesini sendirian yah…aku lihat beberapa komunitas tepatnya kelompok orang-orang yang asyik dengn candaan mereka masing-masing. Aku kayak seorang wartawan, yang mengamati suasana untuk dijadikan sebuah berita..jadainya…GARING…hah aku ambil beberapa foto aja, untuk kenangan..semoga ini bisa memberikan gambaran buat pembaca….yang jelas saya belum menjadi satu dengan kota ini..sehingga saya menjadi orang asing di Negara sendiri…ealaaah…

Selasa, 04 November 2008

sampahku sampahmu

Pagi-pagi berangkat dari kosan menuju kampus, walaupun jam hp masih menunjukkan pukul 6:25. Hari itu saya berangkat dengan berjalan kaki, karena sepeda motor saya pijamkan kepada surya. Teman sesama kantor. Terasa enak berangkat dengan berjalan kaki. Banyak hal yang terlewat begitu saja saat mengendarai sepeda motor. Saya bisa melihat kesibukan orang yang sedang menyiapkan dagangannya. Daerah kosan sya terletak pada daerah catur tunggal. Saat di malang, kita menyebutnya sebagai Kampung kota, karena dia menjadi seramai kota akibat munculnya universitas walaupun sebenarnya berawal dari sebuah kampong. Makanya tampak sekali kehidupan transisi dari masyarakat yang masih tradisional menuju sedikit metropolis (yah agak kekotaanlah). Saat memasukki gedung pertanian Nampak lapangan rumput yang sedikit luas dengan rumput hijau yang sangat cerah dengan titik embun disetiap ujungnya. Satu orang Nampak sedang menyapu di sekitarnya, walapun menurut saya daun-daun kering itu mungkin akan lebih mudah dikumpulkan dengan memungutnya ketimbang menyapu. Tapi itu kan dia yang melakukannya, dan dia sudah bekerja beberapa tahun (mungkin) dan saya baru muncul saat itu dengan sebuah hipotesis yang belum sempat saya uji dengan sebuah rancangan percobaan yang sederhana sekalipun untuk dicari nilai signifikansinya ataupun nilai CV-nya (coefficient of variance). Ah terlalu banyak materi-materi kuliah yang masuk ke otak, …ngerti atau tidak???yah minimal saya inga beberapa istilahnya , sehingg menunjukkan ada yang nyantol sedikit.
Saya lanjutkan langkah saya menuju gedung FTP yang berlantai 5. Sebuah gedung yang sangat mewah untuk sebuah nama yang ada embel-embel pertaniannya. Padahal memang seharusnya seperti itu (menurut mahasiswa Filipina, petani di sana adalah pekerjaan dengan sebuah kesejahteraan lebih, sehingg pekrjaan petani di ktp, menandakan sebuah pekerjaan yang bagus, bukan seperti di Indonesia bahwa pekerjaan petani sebagi sebuah status bukan sebuah pekerjaan). Kali ini ada yang berbeda juga yang saya lakukan. Biasanya saya masuk melalui pintu utara, yang sebelah kanannya anda akan menemukan lobi yang dijaga para satpam. Setiap saya baru sampai pasti saya meilihat ke arah kanan untuk melepas senyum selamat pagi kepada para satpam. Mungkin itu adalah penghargaan yang mereka pantas dapatkan karena sudah datang lebih pagi dan lengkap dengan pakaian dinas mereka, yang kalau tahun 70 mungkin sangat keren.
Namun pagi ini saya masuk melalui pintu timur. Sungguh sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan. Apa?? Jangan menyangka ada adegan sebuah pengambilan gambar pembuatan sebuah film ataupun sebuah pameran mobil tercanggih masa kini. Bukan jauh dari hal itu, tapi saya terpesona dengan lantai gedung yang mengkilap sampai mirip dengan cermin yang digelar dilantai. Tampak saat itu seorang petugas sedang berusaha menyelesaikan pekerjaannya membersihkan lantai itu. Aku agak canggung melangkah, kasihan lantainya…namun hukum yang berlaku disana adalah kami membersihkan anda silahkan berjalan, karena kalau ada tidak berjalan, maka kami juga tidak perlu lagi membersihkannya dan kami tidak berarti dan itu berarti kami tidak perlu lagi ada disini…
Sebuah pemikiran yang perlu direnungkan juga. Setiap orang yang menjadi bagian dari gedung ini, mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing, dan masing-masing mempunyai kemuliaannya sendiri-sendiri. Karena sebuah kemuliaan dibentuk oleh sebuah kemuliaan-kemulian kecil yang dikumpulkan oleh banyak orang. Bukankah sebuah keluarga dinilai ketika seluruh anggota keluarga memang menunjukkan nilai kemuliaannya…jadi jangan merendahkan tingkat kemuliaan seorang tukang sapu.
Jika kita lihat ke bali???? Bali katanya pulau pariwisata (bukan Cuma daerah lho…tapi pulau) tentu kenyaman menjadi pertimbangan utama. Apakah kebersihan menjadi bagian dari kenyamanan itu..TENTU. lalu siapa saat ini yang menjadi ujung tombak dalam hal itu…ya para pasukan kuning diseluruh bali, baik dijalan ataupun di hotel. Lalu penghargaan apa yang kita berikan untuk mereka yang bekerja dengan sluruh tenaga dalam sebuah tempat yang penuh dengan lalat, belatung, bau tidak enak, kotor dan banyak hal yang ingin anda buang (karena itu disebut sampah). Yah setinggi apa penghargaan yang diberikan oleh Bali akan bisa kita lihat dari apa yang tertempel pada petugas itu.. ahh…bali memang aneh yah…kok sampah bertebarann padahal daerah pariwisata yah…lalu kita jijik dengan sampah dan kita serahkan pekerjaan itu kepada orang lain, dan kemudian kita jijik memberikan mereka sedikit kesejahteraan kepada mereka, dan kemudian kita mengumpat kalau sampah terlambat diangkut, padahal saat kita sedang dengan nyamannya memeluk anak istri kita dirumah, mereka sudah bangun untuk bergulat dengan sampah….tuhan berikanlah seluruh kesehatan bagi mereka semoga mereka tidak sakit, dan bisa terus menjaga bali…karena kalau mereka sakit, pasti mereka akan kesulitan mencari uang untuk diserahkan kepada orang yang dipercaya mampu menyembuhkan walaupun hanya dengan bertanya dan sedikit sentuhan diujung jari. Dan hasil kerja mereka berhari-hari dengan seluruh tenaga, akan berpindah tangan dalam waktu 2 detik…tuhan ii sebuah doa yang benar-benar ingin hamba panjatkan tuhan…mohon dengarlah tuhan…aku mohonkan keadilanMu yang nyata didunia ini.

Lokasamastha sukinah bavantu
Semoga semua makhluk berbahagia

Minggu, 02 November 2008

EQ "Emotional Quotion"

Sebuah percakapan yang menarik perhatian saya saat itu disuatu sore. Saya sedang sibuk menyiapkan perlengkapan untuk menyetrika pakaian yang akan saya gunakan besoknya. Menjaga penampilan terkadang merepotkan juga yah....3 orang sedang asyik membicarakan topic khusus tentang emotional quotion. 2 orang presenter dan 1 orang narasumber yang dipanggil bapak hermanto. Percakapan mereka asyik walaupun saya masuk agak terlambat, namun tidak terlalu jauh amat, karena inti dari pembicaraan belum dimulai.
Oyah akan saya coba sarikan pembicaraan mereka yang berlansung kira-kira 45 menit. Mengenai kecerdasan emosi ini agak berbeda dengan kecerdasan intelejensia. Kita mungkin sudah pada akrab dengan kata IQ. Yah tentu saja kita akan mengatakan orang yang pintar memiliki IQ yang tinggi. Namun ketika kita mengatakan apakah orang dengan IQ yang tinggi selalu menjadi orang yang menyenangkan, ataupun dia memilki perasaan social yang baik sehingga dia bisa tampil ditengah komunitas dengan baik? Tentu kita tidak akan mempunyai jawaban yang berbeda,beda. Belum lagi kalau dihubungkan dengan dunia kerja atau dunia pergaulan saat ini. Tentu kita sering mendengar keluhan beberapa teman yang memiliki teman sangat pintar, tapi kok kadang rada g nyambung gitu..atau contoh lainlah…entar kalau saya memberikan contoh terlalu banyak saya jadi meceritakan kekurangan orang lain padahal mungkin salah satu dari contoh itu adalah juga milik saya sendiri…..hehe..jaim dikit yah.
Kecerdasan emosional ini erat sekali kaitannya dengan diri seseorang dan lingkungannya. Karena muara atau ujung dari kecerdasan ini adala kesatuan antara pikiran perasaan dan tindakan. Jadi kita akan melihat seseorang dengan tingkat EQ yang baik maka dapat bersikap dengan baik yang tentunya juga dimulai dari sebuah pemikiran yang baik yang ditunjang dengan perasaan yang stabil.
Namun apakah EQ ini merupakan sebuah anugerah yang datang dari Beliau sehingga kita akan pasrah pada saat kita divonis memiliki tingkat EQ yang masih kurang???coba Tanya pada rumput yang bergoyang. Pasti mereka akan menggoyangkan helainya tanda jawabannya adalah TIDAK…ah lega juga mendengarnya. Kenapa ? karenaada beberapa factor yang membentuk kecerdasan emosi ini…
Saya mulai dari yang pertama yaitu genetika. Kalau orang mengatakan mencari pasangan harus memperhatikan bibit bobot dan bebet, mungkin ada benarnya juga, namun tidak sepenuhnya juga benar. Emosi yang kita miliki memang sering tidak jauh dari bagaimana tingkat emosi orag tua dan terutama emosi yang paling terdekat dengan kita, ada yang lebih dekat dengan ibu ada juga yang dekat dengan bapak. Jadi sedikit tida emosi kita akan terkait dengan tingkat emosi dari orang tua kita,tapi jangan salahkan langsung orang tua kita yah…karena melahirkan ita saja sudah berat apalgi harus dibebankan dengan masalah genetis ini..jadi terima saja, asal ingat bahwa kita masih punya kuasa atas diri kita sehingga kita bisa menjadi lebih sempurna dari saat ini.
Hal kedua yang mempengaruhi tingkat emosi kita adalah masa dalam kandungan. nah ini adalah hal yang penting untuk diperhatikan oleh semua orang didunia karena saya yakin semua bakal menjadi ibu atau bapak…jika Tuhan berkenan tentunya….ternyata sentuhan, perkataan, sikap yang kita kembangkan selama bayi masih dalam kandungan turut membentuk diri sang bayi. Dikatakan bahwa pada masa kandungan 3-4 bulan sudah mulai memfungsikan dirinya untuk menerima rangsangan dari luar. Jadi kalau saat ini anda sedang menjadi seorang bapak, sentuhlah perut istri anda dengan penuh kasih seraya mengucapkan kata-kata yang penuh kelembutan. Ajaklah dia bercanda dan selalu buat suasana ceria…dan yang belum menjadi bapak, silahkan untuk mengelus perut anda sehingga pencernaan anda lancar. Ucapkan kata-kata tentang makanan yang enak-enak sehingga tidak ngadat. Hehe…kalau yang ini belum ada bukti ilmiahnya…jadi kalau terjadi hal diluar harapan konsultasikan dengan dokter. Mungkin perut anda perlu sentuhan yang lain…just kidding guys…tapi kita coba menerapkan beberapa petunjuk yang baik di buku-buku pasutri, semisal mendengar music halus dan lembut sehingga memberikan pengaruh yang baik bagi calon keturunan kita…silahkan bilang setuju tapi jangan lantas buru-buru pengen punya anak yah…kuliah dulu sampai kelar…
Apakah cukup sampai disana peranan anggota keluarga terutama ibu dan bapak kita. Tidak…masih lebih berat lagi. Karena factor ketiga yang berpengaruh adalah perlakukan keluarga atau orang-orang terdekat bagi yang tidak tinggal dengan ortu kandung kita. Keluarga yang hangat dan penuh cinta, tentu akan berpengaruh baik buat perkembangan diri kita. Jadi apa perlu kita menonton sinetron yang penuh kekerasan terhadap anak kecil…sadarlah wahai para pemirsa….(maaf kelewatan). Mungkin beberapa contoh dapat kita ambil di film-film drama keluarga yang memang menjunjung cinta dalam keluarga sehingga kita akan mengingatkan sedari awal bahwa menjunjung cinta dalam hidup penuh dengan tantangan dan cinta adalah cinta tidak boleh kalah dengan keadaan yang menghalangi bersinarnya cinta. Mungkin beberapa film yang saya anjurkan adalah the pursuit of happiness, ataupun click. Atau anda punya judul yang bagus untuk saya tonton…maklumlah, saya juga manusia biasa yang juga pengen menjadi seorang bapak kelak…ehemmmm…mengenai trik-trik untuk factor yang ketiga ini saya sarankan anda minta saran dari orang yang berpengalaman. Jangan kepada saya yah…atau kalau mau ngotot dari saya..tunggu tanggal mainnya…hehe
Kalau anda saat ini sedang menempuh pendidikan disuatu sekolah atau universitas, bersyukurlah. Karena salah satu yang ikut membentuk tingkat emosi ini adalah pendidikan. Namun jangan pula berbangga, karena jurusan anda juga akan mempengaruhi. Anda yang termasuk jurusan-jurusan eksakta, mungkin akan sering menggunakan logika dan analitis, namun jarang itu kita kaitkan dengan orang lain. Jadi anda perlu instrument baru untuk melengkapi kebanggaan dan rasa syukur anda. Apa itu. Anda perlu wadah untuk membuat anda berinteraksi. Karena inilah laboratorium dari percobaan emosi anda. Kalau saat ini ada berorganisasi…saya katakana anda berada dijalan yang tepat..asal jangan dengan motivasi yang rendahan missal Cuma pengen mencari pasangan setelah dapat langsung no organization..date yes…(swear ini bukan pengalaman pribadi hehe). Jadi layaknya anda akan memasak menu dengan nama emosi, maka anda harus mengolah emosi anda. Dimana? Yah dimana anda dapat menggunakan emosi anda untuk menjalin suatu relasi. ..
Yang paling terkait dengan factor ketiga adalah lingkungan. Tentu semua pada paham bahwa lingkunggan memang sangat berpengaruh dengan diri da perkembangan diri kia. Karena itu bentengi diri anda terhadap pengaruh lingkungan. Jangan kayak bak sampah tanpa tutup. Asal cukup bisa masuk entah itu sampah plastic, dau ataupun bangkai tetap saja bisa masuk. Kalau agama mengatakan bergaulah dengan orang baik/suci sehingga vibrasinya ikut memperbaiki diri anda.. jadi kalau saat ini anda bergaul dengan orang lain, Tanya apakah dia memiliki surat kelakuan baik dari polisi seempat atau tidak..hehe..just kidding yah…anda saya yakini memahami mana lingkungan yang menunjang perkambangan diri anda menjadi lebih baik atau tidak, namun terkadang kita tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk melawan tarikannya…jadi anda perlu mengecek EQ anda..
Oke ini yang terakhir. Apa itu?? Ternyata pengalaman saudara-saudara. Pengalaman yang anda jalani selama ini sangat berarti bagi perkembangan emosi kita. Jadi jangan tidur saja dikos atau dirumah. Isilah hari anda dengan pengalaman yang berarti bagi emosi anda. Ingat kesadaran kita mencari pengalaman adalah untuk mengisi diri, jangan asal ikut-ikutan saja, sehingga anda tidak menyadari apa yang alami membawa pengaruh yang buruk atau jelek.
Nah itu dulu pendahuluan dari saya yah. Anda harus mengetahui pula bahwa peningkatan emosi kita harus dimulai dari sebuah pemahaman terhadap diri anda terlebih dahulu. Bagaimana tingkat emosi anda saat ini. Inilah yang dilakukan para pelatih atau para evaluator EQ. kita akan disimulasi dengan sebuah keadaan yang memancing emosi sehingga anda tahu bagaimana emosi anda. Mengetahui diri anda seperti apa adalah hal yang utama, karena dari hal inilah anda beranjak kemudian. Bagaiaman mengolah diri anda kemudian. Tulisan saya lanjutkan mengenai pilar-pilar emosional kita, tapi jangan di tulisan ini yah..saya mau melanjutkan membuat proposal S2 saya dulu..sabar yah…anggap saja ini latihan pertama kita melatih kesabaran

Soup Buah Khas Jogja

Pertama kali sampai di jogja ada satu hal yang menarik. Anda akan dengan mudah menemukan pedagang kaki lima atapun sekarang sudah bertambah jadi kaki 7 atau 6 dengan alasan lebih ergonomis, warung-warung atapun menu pendamping makanan selain es teh dan minuman botolan yaitu jus buah atapun es campur buah. Mereka menamakan sebagai soup buah segar karena memang nampa seperi soup. Melihat potensi kota jogja tentu tidak akan menyangka kalau ternyata jogja sendiri bukan penghasil holtikultura yang berlimpah. Karena banyak terjadi sesuatu yang bertolak belakang khan. Coba kita makan di daerah bedugul/baturiti yang notabene adalah penghasil sayuran. Kita akan sangat susah menemukan warung dengan menu sayuran kecuali sejenis restoran atau depot. Malah pengalaman saya saat berangkat dari singaraja menuju denpasar dan kebetulan diajak disinggah untuk menikmati samangkok bakso khas bedugul. Pas saya minta baksonya ditambah kol, pedagangnya malah kebingungan mencari pinjaman kol ke warung sebelah..aneh…
Namun yang ingin saya ceritakan bukanlah mengenai joga dengan soup buahnya namun tentang sebuah “warung” jus buah (saya sebut warug karena tidak layak disebut warung jika criteria warung di berikan). Dia hanya menggelar dagangannya di sebuah meja tidak lebih dari 1x1 meter lengkap dengan wadah aneka buah dan 2 blender yang dengan perkasa melumat semua jenis buah yang dimasukkan kedalamnya sampai menjadi jus.walaupun kecil jangan sangka warungnya sepi. Anda akan lebih serring menemukan warung itu di kerubungi orang daripada melihat penjualnya duduk menunggu pembeli. Mengenai aneka jus yang dijual, tidak kalah dengan Moena Fresh (sebuah took buah yang ada dibali yang didirikan oleh keluarga Moena). Asal anda melihat jenis buah yang tersedia, berarti anda bisa memesannya. Atau kalau anda bingung ingin jus jambu biji atau jus anggur, anda tidak usah ragu untuk pilih menu jus jambu biji campur anggur. Bebas….dan kalau kita melihat cara dia menyajikan dagangannya, anda harus lupakan sementara masalah higienis. Karena masalah higienitas menurut standar penjualnya adalah “selama belum ada yang sakit akibat minum jusnya, maka selama itu higienis” simple but sutralah…..anda juga akan sangat biasa melihat dagangannya dikerubungi binatang-binatang kecil yang beterbangan…tapi jangan salah sangka mengatakan itu adalah lalat…bukan. Karena ada 1 hewan yang bisa terbang dan sangat doyan dengan manis-manisan dan berbau ranum. Bukan semut terbang ataupun kupu-kupu tapi tawon. Mereka rela mati kejepit tutup toples ataupun mati tenggelam di dalam jus. Jadi lalat pada nyingkir dan terpaksa mencari incaran lain, karena sadar dirinya tidak punya senjata sehebat tawon.
Namun 1 hal yang menjadi perhatian adalah harga yang ditawarkan hanya 2500 rupiah. Setengah dari harga 1 porsi makanan diwarung dengan menu sayur dan 1 pindang atau telur dadar. Dan kualitas jusnya juga lumayan, buahnya terasa dan manisnya asli gula. Saya selalu berpikir bahwa sampai dunia kiamat pun, yang namanya makanan murah akan menjadi idola bagi umat manusia apalagi dengan kualitas yang sepadan. Saya jadi berpikir adakah orang yang mau mengikuti jejak bapak tapi menjadi penjual jus murah meriah dan sehat, minimal untuk meningkatkan konsumsi buah perkapita dari penduduk Indonesia. Kalau dihitung dengan ekonomi pembangunan setingkat pasca sarjana, mungkin system penjualan warung itu tidak akan mengganggu perekonomian nasional apabila dia bangkrut, apalagi sampai mengguncang ekonomi dunia seperti krisis amerika. Namun melihat dari jam kerja warung dengan laju penjualan, tentu omztenya juga bukan kecil. Minimal para suplayer buah kelas teri yang tidak bisa masuk ke supermarket sekelas carefour ataupun sejenisnya dapat terbantu dengan usaha jus murah meriah ini. Dan membantu pula orang yang seperti saya yang ingin mengkonsumsi buah minimal 1 butir setiap hari bisa menjangkaunya.
Setelah memesan jus kesukaan saya yaitu jambu biji dicampur anggur meja, saya melihat kesekeliling, banyak sekali orang yang menyedot jus dari kantong plastic. Jadi kayak iklan tapi ini nyata. Hingga suatu saat ada iklan yang berbunyi..”srubutane opo rek???....(minumnya apa mas?)…orang-orang akan menjawab jus murah meriah rek….” Tentu sebentar lagi aka nada rekor muri baru..minum jus buah murah meriah dengan buah asli Indonesia yang dibuat oleh persatuan warung kecil penjual jus sebanyak 2 tangki dalam waktu 2 jam….wah..wah….wah…ayo jus murah go…go…go…

Kisahku bagai Akademi Pelawak Indonesia

DD..dua sosok yang telah membuat aku merasakan bagaimana indahnya mencintai dan juga membuat aku merasakan betapa cinta sedalam-dalamnya bukan alasan untuk selalu memiliki. Yah aku selalu menganggap cinta ini adalah sebuah anugerah yang sangat jarang Tuhan berikan buat aku. Karena itu selalu terasa begitu dalam menyelingkupi jiwa. Kadang aku juga berpikir kenapa cinta itu aku temukan ditempat-tempat dan dengan cara yang aneh dan tidak terduga. Pertama aku menemukan cintaku diatas bis tua yang mogok-mogokan. Siapa yang bakal menyangka menemukan si dia diatas bis tua mogok? itulah yang aku sebut anugerah Tuhan. Mungkin saat itu Beliau sedang ngantuk sehingga satu butir cintanya jatuh dipangkuanku…dan akhirnya setelah bangun dan sadar Beliau memungutnya kembali. .dan selalu meninggalkan kepedihan yang dalam juga, lebih dalam dari kejaTuhan anugerahnya. Kehilangan yang pertama ini mungkin aku anggap hal yang sudah biasa aku alami. Karena memang sudah sering aku lakukan dan alami. Menyingkirkan jauh-jauh rasa yang aku miliki.
Yang kedua aku harus menemukan cintaku di gengaman orang lain. Apakah yang akan kamu lakukan saat menemukan cintamu ada digenggaman orang lain. Aku hanya bisa mengurut dada dan membuang jauh-jauh lagi rasa itu. Namun siapa yang menyangka semua di awali diatas sebuah bus lagi???hah masak Tuhan selalu tidar saat aku naik bus??? Yah semua dimulai dari sebuah sms nakal yang kemudian menjadii sms romantic yang mampu menyatuka 2 hati. Dan lagi-lagi Beliau mengambil kembali anugerahnya yang telah jatuh dipangkuanku. Ah Tuhan memang senang mempermainkan kehidupanku. Terutama untuk yang satu ini…ayolah Tuhan jangan bermain-main lagi.
Namun apapun yang ada dipikiran Tuhan saat itu dan saat ini tentang urusan yang satu ini, mungkin aku hanya bisa menerka-nerka. Sampai-sampai aku memvonis diriku belum saatnya menerima anugerahMu saat ini. Setidaknya sampai saat tulisan ini aku buat. Semua terlepas karena kesalahanku. Semua terlepas karena kekurangan dan kelemahanku..yah setiap 1 anugerah yang hilang menyisakan sebuah pelajaran yang begitu berharga bagi aku. Kehilangan pertama aku mencoba memahami arti sebuah perjuangan mengapai semua angan harapan dan rasa. Yah..baru pertama kali itu aku berani memperjuangkan apa yang aku rasa. Walaupun jurang begitu dalam, namun aku berusaha untuk memperjuangkannya. Bagaikan sebuah pertandingan antara MU dengan Perseden, sudah 99% kalah namun pertandingan harus tetap dijalani karena supporter telah berada di arena untuk menyaksikan perjuangan TIM yang mereka bela…dan kalah. Namun tetap akan menjadi berita di keesokan harinya. Semua akan diceritakan bagaimana perjuangan setiap TIM untuk memasukkan bola kegawang lawan ..bukan hanya sederet kalimat Mu menang melawan Perseden dengan mudah..itu bukan berita, dan tidak ada yang akan membaca kalimat yang tidak punya nilai patriotism. Karena itu aku memulai untuk menggunakan daya juangku untuk mengapai asa.
Dengan pengalamanku yang pertama, aku pun mencoba membuat sebuah dalil dalam hidupku…tiada sesuatu tanpa perjuangan….hasil akhir bukan tujuan namun bagaimana proses yang aku jalani untuk memperoleh hasil itu, itu yang akan menentukkan engkau layak atau tidak menggenggam hasil itu. Maka peluang sempit terbuka dan aku pun memulai sebuah perjuangan… maaf Tuhan aku telah kelewatan menggunakan daya juangku..namun mungkin semua orang pernah melakukan kesalahan, dan aku berharap ini bukanlah sebuah kesalahan.
Kini aku yakin Tuhan sedang tersenyum kalau dia membaca tulisan ini. Karena aku begitu semangat untuk menjalani semua permainannya, aturan Cuma dia yang tahu, aku hanya diturunkan ke arena untuk bertanding dan memenangkan pertandingan. Kalaupun kalah dalam suatu babak, permainan ini terdiri atas beberapa babak dan jika Beliau mau setiap babak yang aku menangkan akan diadakan injury time agar aku tidak istirahat.. terkadang lelah, namun lelah di tengah jalan juga bukan sikap seorang pejuang, jadi aku harus terus bejuang untuk memenangkan permainan ini. Entah jadi juara 1 atau runner up, ataupun menjadi pemain favorit atau juara harapan,….para penonton menyebut aku sebagai pejuang dan akan menjawab pertanyaan oaring yang bertanya: “arda juara berapa?..maka orang akan berkata “ arda juara 2”…karena juara hanya di peruntukkan bagi orang yang ikut berjuang dalam pertandingan
Tulisan ini aku peruntukan untuk 2 sosok yang mengisi hatiku.
Selamat jalan.

Kamis, 30 Oktober 2008

sepasang kekasih

“ora duwe lauk” mendengar kalimat itu aku menoleh ke arah seorang ibu yang sudah renta. Aku parkirkan motorku mepet semepetnya dengan tembok, karena walaupun kosan ini tingkat 3, namun tidak punya garasi untuk sepeda motor. Setelah aku rasa motorku diparkir dengan benar, aku kembali menoleh kea rah ibu tadi, namun kali ini bukan kea rah mukanya namun ke semangkok nasi yang hanya ditaburi dengan sayur terong agak kecoklatan. Biasa. Orang orang memasak terong pasti sampai semua terlihat coklat dan sedikit membubur. Aku penasaran ingin melihat ke siapa ibu itu berbicara. Ternyata seorang bapak tepatnya embah yang sudah renta juga. Pernah sekali waktu aku berpapasan dengan dia di suatu pagi saat mbah itu jogging. Menurutku jogging. Saat ibu itu masuk membawa nasi itu, si embah berusaha untuk bangkit dari tempat tidurnya…kenapa setelah aku tinggalkan mereka berdua untuk menuju kamarku di lantai 3,kalimat ibu itu masih terus terngiang-ngiang. Ibu serenta itu hidup dengan keadaan seperti itu, padahal anaknya adalah pemiliki kosan lantai 3 ini. Hmmm….
Ah aku mencoba untuk tidak mengangankan mereka hidup dengan lebih dari saat ini. Karena ketika aku mengangankan mereka lebih dari sekarang belum tentu yang mereka jalani saat ini adalah sebuah ketidalayakan. Mungkin bukan….yah aku mencoba untuk tidak menghayalkannya…(tapi kenapa aku menulis ini kalau perisiwa tadi tidak menggangguku???) aku coba untuk melihat keindahan dari mereka berdua. Serenta itu mereka masih bersama, mungkin badan sudah jauh dari yang namanya atletis apalagi metroseksual, pandangan pun sudah agak kabur untuk bisa membedakan pasangannya sudah berdandan atau belum, ataupun pendengaran mereka sudah tidak lagi mereka gunakan untuk mendengar rangkaian kata-kata romantis yang mengisi masa muda mereka, namun ada yang masih mereka rasakan dan mereka genggam sampai sekarang ini. ..cinta..mereka masih merasakannya sampai saat ini. Keadaan yang mereka hadapi bukanlah ukuran untuk menilai layak atau tidak mereka menempatkan cinta di hati mereka masing-masing. ..yah itulah anugerah terindah yang masih mereka miliki sampai saat ini, dan mungkin sampai badan mereka menyatu dengan tanah. Setelah saya menyadari diri saya hanya ditemani pacar saya yang asli amerika, saya menyadari…cinta mereka yang membuat apa yang mereka jalani menjadi begitu indah….semua menjadi emas….akh….aku akhir tulisan ini dan menutup layar pacarku untuk membaca-baca jurnal yang tadi aku kopi diperpustakaan…

lets rock guys!!!! de ar is in the house....

story of jogja...the beginning

Hari ini baru sempat menulis bagaimana kehidupan saya selama di jogja menempuh s2. Kota jogja sendiri punya kenangan dengan saya sendiri. Gara-gara lagu jogjakartanya KLA Project membuat saya punya imajinasi dengan kota ini. Suasana yang ramah, kehidupan rukun, banyak yang pake sepeda ontel dsb. Karena itulah pilihan pertama saya tertuju pada teknik kimia UGM dan…tidak lulus. Mungkin memang saya belum diberika kesempatan untuk meninggalkan profesi dari leluhur saya yaitu sebagai petani atau pekerjaan yang masih ada kata taninya lah. Jadinya kayak sekarang jadi kuli ilmu di teknik pertanian unud denpasar.
Pertama sampai disini sudah membuat kaget, Jogjakarta telah berubah jauh dari apa yang saya imajinasikan dulu. Jogja sudah mulai mahal. Ya yang namanya mahasiswa pasti hal yang paling urjen itu adalah makanan dan kos-koskan, ketika kedua ha ini terasa mahal, maka yang lain pasti juga dianggap mahal. Namun saya masih yakn jogja masih menyisakan sisa ke”luhuran”nya dulu. Namun entah dimana itu. ???
Numpang kos di daerah catur tunggal tepatnya jln kaliurang km 4 gang kenari no 5 catur tunggal depok, sudah diawali dengan sesuatu yang tidak mengenakkan. Saya memesan kos dari tanggal 27 september 2008 karena sorenya sudah harus balik kebali untuk lebaran(lho….) sehingga saya booking tanggal itu. Dan rencana tanggal 10 okt baru balik. Eh ternyata dihitung mulai tanggal hari itu, gimana ga rugi kalau gitu. Itung-itung juga kehilangan 10 hari, sekitar 100 ribu juga. Sial…mripit sekali bapak kosnya..padahal bapak-bapak lho..kalau ibu-ibu sih,…..no comment
Tapi lama kelamaan ketemu juga enaknya disana, mulai dari pergaulan yang keas nasional karena tetangga sebelah dari manado sedang menempuh s2 fisipol UGM juga. Hingga pergaulan internasional yaitu gaul sama orang-orang dari timur leste..waduh ninggalin Unud dengan bapak-bapak timur lestenya malah ketemu lagi disini.
Namun fasilias disekitarnya lumayan mendukung mahasiswa unutk bisa boros. Fotokopi tinggal keluar gerbang langsung ketemu tukang fotokopinya. Minggir dikit sudah ada rental film game dan software…wah ini dia buktinya jogja sudah di blacklist di dunia maya…gila program yang akan dirilis setahun lagi bisa kita temukan disini…dengan uang ga usak pake akhiran jutaan tapi masih ribuan dan awalan tidak usah pake puluhan tapi masih satuan. Jadi ya…sekitar 2500 untuk CD/VCD dan 6000 untuk DVD…kasihan para pengembang IT dan untunglah saya ):. Kalau urusan makan dan pernak-pernik ga usah dibahas karena dimana ada gula pasti dicari semut, dimana ada mahasiswa dengan duit pasti para pedagang akan mengerumuni kalian semua…
Beberapa hari dikos masih terasa sendiri, belum banyak teman ngobrol dan diskusi, setelah hari ke 7 baru muncu penampakan yang bisa diajak ngobrol, yaitu 2 tetangga sebelah kanan agak kekiri dan sebelah kiri paling kanan. Bingung kan. !!
Namun ada satu orang yang saya anggap paling nyentrik. Karena memang gayanya nyentrik juga kelakuannya. Dia juga orang TL kayaknya. Rambutnya gimbal sebahu agak kecoklatan. Kulitnya kehitaman, namun yang paling terlihat dari dia adalah…tiada waktu tanpa nelpon. Pertama kali dia nelpon ditangga melintang menghalangi jalan. Lalu pindah keparkiran motor, terus jalan-jalan keluar masuk kamarnyaa dan terakhir kali saya Cuma dengar suaranya saja entah dimana orangnya. Karena percuma juga mencari orangnya karena haris sudah malam dan dia pasti gak keliahatan kecuali kita mengarakan sinaar senter tepat di giginya…hehe…aku ga mau kenalan sama dia takut malah aku yang ditelpon-telpon…ih..rian kali.

Minggu, 14 September 2008

h-2 ke jogja

akhirnya pengumuman yang ditunggu-tunggu datang juga. degdegan sudah mulai dari akhir agustus, eh ternyaata sampe pertengahan september juga. sampe-sampe udah reda dengan sendirinya, karena kelamaan. seharusnya tidak lagi ngambil kerjaan, tidak lagi ngajar, apalagi sampe ikutan maen operet di malam kesenian tapi yang namanya telat sudah kelewat telat mungkin sudah jadi telat kuadrat 3.
namun kembali deg-degan karena pas asyik-asyik bercanda pasa pengabdian di petang, tiba-tiba pengumuman muncul...waduh jadi kelabakan juga.
tapi tetap juga masih sempat jalan-jalan ke bangli nganter bapak-bapak timle..
hah..saat yang tepat untuk mengucapkan selamat tinggal sama bukit jimbaran yang kini mulai hijau, pada internet yang jalannya pelan kayak keong, pada temen-temen yang selalu asyik diajak becanda. pada kosanku yang penuh kenangan ..dan penuh nyamuk, pada adik-adik di forum...gimana rencana kalian nih..tetep konsisten ya...
forum ini bukan milik siapa-siapa, ya milik kalian dan ftp.
lakukan apapun di dalamnya..semua demi mas depan kalian dik
jangan mati dulu ya..

Suka - Cinta

ini mungkin menjadi perbincangan yang lumrah ditemen-temen seangkatanku. gimana gak jadi topik hangat. rata-rata memiliki pengalaman cinta yang mirip dan serupa. dah pada umur 27-28 thn namun masih juga mengalami kegagalan untuk urusan cinta. Kerjaan memang sudah pada hampir mapan, namun untuk urusan ini tetap ga berubah-berubah dari pertama kali kita bertemu (tahun 1999). mungkin ini juga yang bikin kita selalu reunian setiap bulan_menyatukan cerita tentang kegagalan_hihihiih
namun patut diacungi jempol juga, karena dari pembicaraan terasa banget nuansa kedewasaan dalam menghadpi masalah. memang mungkin urusan ini yang paling membuat orang dipaksa dewasa ya. karena kalau tidak mau sakit terus-terusan ya harus belajar menerima kenyataan, nah...mampu menerima kenyataan ini yang jadi sedikit kelihatan dewasa...hehehe
namun saat makan sate kambing (ternyata ga enak sate kambing itu ya..)salah satu ngomong seperti ini.

"dia suka karena kelebihan kita
dan dia nerima kekurangan kita karena cinta"

wah dalem juga omongannya...dan tumben keluar dari mulut seorang temen angkatan 99 bagai tampil jadi seorang pujangga...
i love u all my friends..
don't be jomblois forever ya

Rabu, 10 September 2008

cinta sejatiMu

sebuah untaian kata yang terbersit begitu saja antara 2 orang yang berbeda jenis namun merasakan hal yang sama.
" setiap kita mencoba memunculkan semua kesalahan yang dia lakukan
semakin dalam rasa sayang yang kita rasakan"
" semakin kita mencoba melupakan semua kenangan indah yang terjadi
semakin jelas dia mengisi hari-harimu"
semua ini akan kita rasakan saat kita menyadari bahwa rasa yang kita miliki adalah sebuah cinta yang sejatinya......
yakinilah bahwa cinta adalah sebuah anugrah yang terindah bagi kita maka kita akan tersenyum dalam kesedihan dan menangis dalam kebahagiaan

Minggu, 07 September 2008

the core of carma phala

The Core Of Carma Phala

Change one thing, change everything
Ubah sesuatu, ubah segalanya

Agama hindu walupun tidak dengan tegas menyatakan diri sebagai agama dogmatis, namun didalamnya terdapat 5 doktrin yang menjadi ciri agama Hindu.kelima doktrin tersebut terangkum dalam panca sradha.
Percaya atau tidak sebuah doktrin harus menjadi bagian dari hidup seseorang. Percaya dengan tuhan sebagai brahman tapi dilain pihak tidak percaya dengan kharmaphala dan reinkarnasi maka srada orang tersebut tidak utuh sebagai seoranga hindu. Begitu pula dengan yang lainnya. Jika anda seorang nonhindu percaya dengan kharmaphala dan reinkarnasi bisa-bisa didebat abis-abisan oleh para pemuka agama anda.
Namun sanathana dharma pada dasarnya adalah sebuag jalan hidup. Hindu menawarkan sebuah jalan yang begitu lengkap dan terinci yang disarikan kedalam veda. Namanya sebuah tawaran, maka konsumennya adalah orang-prang yang mau menerima jalan yang diberikan oleh hindu tanpa paksaan. Walupun perumpamaan uini tidak 100% benar, namun keyakinan seorang terhadap jalan hindu merupakan sebuah deal dimana hindu menwarkan jalan hidup dan kita menerima twaran itu dengan menyerahkan jiwa dan raga kita untuk hidup dijalan hindu.
Tentang karmaphala, sebuah hukum sebab akibat yang menuntun kehidupan, menjadi salah satu doktrin bagi orang hindeu. Apa jadinya ketika seorang menerima dokrin ini dalam hidupnya. Begitu banyak hal yang berubah dalam pandangan anda mengenai hdup.:
1. anda tidak akan mengatakan kehidupan ini sebagai takdir, nasib, suratan tangan yang dengan sewenag-wenag dijatuhkan oleh Tuhan. ...tapi ini adalah apa yang anda capai. Kaya miskin, pintar bodo adalah hal yang capai, bukan hadiah atau cobaan dari tuhan.
2. anda menjalani hidup anda bagaikan seorang dalang, sutradara sekaligus pemain. Anda dapat membuat rencana hidup dan menjalaninya sendiri. Misteri masad epan adalah sebuah ketakutan disaat ini. Namun demikian kita akan terus berusaha menjdai yang lebih baik setiap waktu demi masa depan yang lebih baik pula. Anda tidak akan menjadi orang yang berharap atas kemurahan Tuhan untuk memberikan jalan bagi masa depan yang lebih baik tanpa usaha.........
3. apa yang anda lakukan akan menghasilkan akibat . orang belajar akan mengatahui. Orang makan akan kenyang. Maka segala yang anda lakukan akan membentuk karakter anda. Anda akan dapat menjadi orang dengan karakter yang lebih baik dengan jalan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik sehingga karakter yang baik akan terbentuk sebagai akibat dari kabiasaan yang biak.
Apa yang dapat disarikan dari ketiga hal diatas?
Dengan memahami bagaimana hukum karmaphala
Berproses, dan berusaha mendarahdagingkan dalam diri kita, kita akan senantiasa menjdai orang yang sadar dengan diri dan apa yang kita lakukan. Tak ada kata ralat bagi sebuah kesalahan dan tidak ada kata sia-sia bagi sebuah kebaikan. : anda dapat menunda pekerjaan anda untuk tidur sementara sehingga sebagai akibatnya anda akan menunda kegiatan tidur anda untuk mengerjakan pekerjaan anda. artinya apa? keinginan anda untuk berubah menjdai lebih baik harus dumulai dari detik ini, bahkan dari detik anda membac tulisan ini. Karena dengan membiarkan diri anda lalai atau berpura-pura tak sadar akan diri anda saat ini, hanya akan menghasilkan investasi karma yang tidak baik di masa depan.
Jika saat ini anda merasa orang malas kuliah jangan mengatakan mulai semester depan anda akan rajin kuliah. Kenapa tidak dimulai dari detik ini anda menyiapkan segala hal untuk menjadi rajin. Rajin bangun pagi kek, rajin merapikan buka kek, ataupun mulai membuka-buka buka anda. Kalau masih bingung memulai dari ,mana berarti penyakit malas kuliah anda sudah parah.
Jika saat ini anda merasa amburadul dalam mengatur keuangan anda, jangan menunggu kiriman datang bulan depan dulu untuk diatur, aturlah keuangan anda saat ini.
Sekali lagi tak ada kesalahan akan luput dari akibat dan tak ada kebaikan yang lupunt dari penghargaan. Yang diinginkan oleh Hindu adalah anda berkarma, berbuat sesuatu tentunya dengan arah yang jelas lebih baik.karena intin dari Hindu adalah peningkatan kualitas kesadaran kita......masalah akibat...serahkan kepada hukum karma yang mengaturnya.
Jika anda yakin dengan apa yang anda lakukan kenpa harus takut dengan hasilnya????
Jika keinginan anda menjadi ilmuwan anda hanya butuh sebuah tindakan yang menuju kesana. Jika anda tidak sempat menikmati hasil usaha anda saat kehidupan ini tuhan masih menyimpan hasil dari usaha anda ini untuk kehidupan selanjutnya. Tanpa potongan apapun...apalagi biaya adminsitrasi jasa penyimpanan.
Berarti hukum karmaphala sangat kejam...
Kejam hanya pandangan bagi penakut. Takut karena tindakan yang salah. Tapi adil adalah pandangan bagi orang yang berjiwa besar. Karena kesalahan oleh kita akan tidak adil bagi korbannya apabila tidak mendapat sangsi. Dan begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu menerima hukum karmaphala dengan sadar akan menjadi rambu bagi kehidupan kita. Salah akan diingatkan, baik akan dilancarkan...benerkan tugas rambu-rambu seperti itu ???
Lalu kenapa anda lahir dari keluarga yang berbeda-beda?
Kenapa anda tidak lahir dalam keluarga kerajaan inggris atau dikeluarga orang suci. Karma menentukan kelahiran. Jika nilai karma anda hanya sesuai dengan kelahiran dari keluarga sederhana, maka anda akan terlahir dari sana. Begitu juga kalau anda patut lahir dari keluarga yang serba kelebihan. Namun dengan satu kesempatan yang sama...anda dapat meningkatkan tingkat kehidupan anda saat ini sebagai manusia. banyak orang dari keluarga sederhana yang tampil sebagi pemimpin besar dan sebaliknya banyak pula yang dari keluarga berada menjadi pemimpin besar dalam sebuah sel di lembaga pemasyarakatan. Semua karena karma,.....
Ada sebuah kisah menarik yang patut menjadi perhatian. Dalam suatu desa, ada dua keluarga yang terbentuk dari latar belakang yang hampir sama.prianya sama-sama orang yang suka pergi ke tempat warung remang-remang. Pria yang satu akhirnya mendapat pasangan perempuan yang tidak jauh-jauh dari lingkungan tersebut. Sampai mendapatkan keturunan dengan sifat yang tidak jauh dari sifat kedua orang tuanya.tapi pria yang satunya lagi, pada saatmenemukan pacar, kebetulan adalah orang yang berasal dari keluarga baik-baik. Mulai berpacaran, pria itu sudah mulai meninggalkan kebiasaannya. Dia menikah dia dan mendapat keturunan.sifat baik sang ibu yang diikuti oleh niat b8aik sang bapak turut membentuk pribadi sang anak. Sebenarnya dengan keteguhan hati kita dapat merencankan apapun di masa depan termasuk anak keturunan kita. Suputra atau asuputra. Dengan komitmen berdua anda dengan kekasih, anda dapat merencanakan keluarga dan sifat anak anda nantinya. Tentu dengan kesungguhan hati.
Tidak ada kata terlambat dalam hukum karma.dapatkah kita membentuk keluarga yang baik dengan cara-cara yang kotor? Melanggar aturan agama misalnya.free sexkah...jika anda yakin bahwa keluarga bahagia dan anak suputra adalah sebuah cita-cita suci dan patut diperjuangkan...cepat raih tangan kekasih anda. Ajak untuk berkomitmen menuju cita-cita itu berdua...jika anda melakukan sekarang ,malka anda sudah menyelematkan generasi kedepan. Dan ingat... mulai detik ini Sang karma phala
Mencatat tindakan anda....namaste

tulisan diambil dari selebaran Sentir
karya, Dear, anom , tude

nenekku .....

Kehidupan jaman 70-90 an, pasti menyisakan cerita-cerita lucu dimana batas kehidupan orang kota dengan orang desa sangat kentara. Beda dengan saat ini. Pengaruh kehidupan kota bukan lagi terjadi melalui kontak langsung melalui orang-orang yang yang mencari nafkah dikota yang kemudian pulang kedesanya, namun keberadaan televisi sudah membawa dampak yang besar bagi pembauran 2 sisi kehidupan ini. Cerita-cerita yang disajikan baik dalam bentuk pragmen dalam drama gong, arja, lagu pop, atau media lainnya, menggambarkan bagaimana penomena ini. Ambil contoh dalam sebuah lagunya yong sagita berjudul pekak lingsir, dimana diceritakan seorang kakek (pekak) yan tumben berkeliling kota. Ditengah jalan dia membei es kojong (kojong adalah sebuat bagi roti kering yang digunakan untuk menaruh es). Dan yang mengejutkan adalah si pekak tadi bemaksud untuk mengembalikan kojong tersebut. Bagi orang era itu, kelucuan saat itu, menjadi konsumi yang segar, walupun jarang kelucuan dapat dirasakan lucu untuk berulang-ulang. Tapi kelucuan yang disuguhkan melalui sebuah lagu menjadi daya jual bagi lagu tersebut.
Nah ini pula yang dialami nenek saya yang tinggal di suatu kecamatan di sulawesi tengah yaitu tolai. Beliau adalah salah satu peserta trasmigrasi swakarsa pada era 70an yang saat itu sudah berusia sekitar 80an.
Saat dia pergi ke palu, yaitu ibu kota provinsi sulteng, dia disapa oleh seorang sopir taksi (sebutan mobil umum-bukan taksi yang seperti dikota besar).
” ayo bu...ayo bu...ibu mau kemana??. Mari naik taksi saya” ajak sang sopir taksi
nenek pun menjawab dengan bahasa indonesia yang ia dengar dari mulut ke mulut setelah indonesia merdeka.”saya meninggal di tolai..tulung pak sopir barang sayae....”
Pak sopir jadi kaget...”ini orang beneran atau hantu????”

Tragedi Sepeda Tua

Pagi itu, seperti biasa, aku pergi untuk menemui murid-muridku di smk pariwisata, sebuah yang dikelola oleh orang bali yang kebetulan berasal dari satu desa denganku. Sampai saat itu, smk ini masih menumpang di universitas tribhuwana tunggadewi; sebuah kampus yang banyak dihuni oleh saudara-saudara kita dari indonesia timur termasuk dari negeri tetaangga kita, Timor leste.
Dengan mengayuh sepede tua, aku menelusuri jalan di sela-sela perumahan Permata Indah. Namanya Permata Indah karena disana jalan-jalan diberikan nama batu-batu mulia seperti jamrud, intan, permata dsb. Tapi tetap saja menjadi perumahan yang mewah alias mepet sawah.
Tidak terlalu jauh. Hanya butuh 10 menit untuk sampai di sekolah itu dari koskosanku tercinta, dan aku pun menambatkan sepedaku di jajaran sepeda motor mahasiswa. Aku yakin dia tidak kalah bersaing dengan sepeda motor- sepeda motor di sana. Selain karena bukan kelasnya disana juga hanya ada 1 sepeda gayung...jadi paling beda. Aku pun masuk ke kelas dan bercengkrama dengan siswaku, baik yang laki maupun perempuan, yang ganteng dan yang agak ganteng, yang pinter dan yang sangat pinter, juga yang mampu mencuri hatiku ataupun yang baik karena tidak suka mencuri.
Waktu terus menjadi siang. Dan obrolanku dengan siswa belum habis juga sampai akhirnya jam pulang tiba. Aku ambil tas, dan kemudian mencari-cari siswa yang tadi aku ajak bicara. Aku jalan bareng pulang dengannya. Asyik bicara dengan anak-anak muda, punya pengalaman yang beda jauh dengan yang aku miliki.
Ketika sampai di gang 3, di kelurahan tlogomas ini, dia pun harus berbelok dan aku harus melanjutkan perjalananku menuju koskosan tercinta...aku cintai karena dia murah tapi ada di lantai 2 sehingga aku dapat menikmati pemandangan bukit putri tidur setiap hari. Aku cintai karena hamir 5 tahun tidak mampu aku berpisah darinya.
Sampai dikos, aku selalu rindu akan kerjaan sampinganku (entah mana kerjaan sampinganku- jual buku-jual sticker-atau mengajar di sma, karena semua memberikan penghasilan yang hampir sama. Cukup untuk mentraktir diriku sendiri sebungkus nasi pecel tiap pagi). Aku ambil meja kecil yang beralaskan kaca, dan mulai mengerjakan cutting sticker- cutting sticker yang telah aku desain dan pesan sendiri. Mengangkat sendiri cutting sticker itu memberikan keuntungan ganda, karena yang dibuang di konter-konter cutting sticker, masih bisa aku jaga sehingga dapat dijual lagi. Capek? Jelas iya. Tapi sangat menikmati. Karena aku bisa melihat Omkara setiap hari ataupun aku melihat Swastika setiap saat. Ini adalah pengendalian diri yang sangat sederhana, karena setiap kali salah angkat atau lengket satu sama lainnya sehingga tidak bisa digunakan, aku harus menahan diri sekuat tenaga untuk mengucapkan tidak ”naskeleng” sebuah ungkapan khas orang buleleng jika marah atau kagum. (lho..kagum kok ngumpat...tapi itulah buleleng. ). Jadi ini adalah perjalanan spiritual plus material, atau mungkin moksartham dan jagadhita. Hehe...berlebihan ah.
Aku lihat jam menunjukkan pukul 2.30 sore, dan aku belum makan. ”Ah cari makan dulu dah, lumayan dah dapet banyak sticker”. Tereaku dalam hati.
Aku bergegas mengambil uang dan baju (di kosan sering tidak pake baju) lalu pergi kebawah untuk mengambil sepeda biar cepat. Ternyata tidak ada. Bah ini kebiasaan anak kosan yang tidak baik. Pinjam sepeda tidak bilang-bilang. Pasti mereka mikir akau tidak butuh. Aku pun mangkel setengah mateng. Gimana tidak mangkel. Perut laper tiba-tiba sepeda raib tanpa keterangan yang kabur apalagi jelas. Lama aku tunggu kedatangan orang yang akan aku tuduh. 5 menit berlalu belum juga reda mangkelku. Ehhh dateng si Ius..panggilan temanku dari flores. Aku makin mangkel karena dia datang tidak membawa sepedaku. ”Pasti dia pinjamkan lagi” pikirku dalam hati. ” Ius...kemana kamu bawa sepedaku..aku mau makan nih..!!!”. tanpa tanya dia capek apa tidak , langsung aja aku damprat dia. ” lho siapa yang membawa sepedanya mas gede?? Saya tidak melihatnya dari tadi.” (perhatikan ucapan dia yang selalu sesuai dengan EYD). Aku tidak percaya dengan omongannya, walaupun dia tidak pernah berbohong, tidak percaya sekali-kali boleh aja dong. ” Siapa make sepedaku gak bilang-bilang...!!!”aku tambahkan ungkapan kesalku. Si Ius pun nambah g enak. Mau nyengir gak berani mau cemberut juga gak ada alasan. Aku langsung putuskan untuk berjalan saja. Aku tinggalkan temanku yang diam 999 bahasa. Biasanya aku berjalan santai dengan bernyanyi–nyanyi kecil. Tapi kali ini tidak. Aku ingin memberi kesempatan pada rasa kesalku untuk menunjukkan diri. Cutting sticker Omkara dan Swastika sudah ilang dari mataku apalagi dari pikiranku...tiba-tiba saja aku dikejutkan oleh pengendara sepeda tua dari jaman jepang yang tiba-tiba muncul dari gang 5. Entah wahyu dari mana tiba-tiba juga aku ingat dengan sepeda yang aku tinggalkan di halaman depan sekolah sma ku. *(banyak kata tiba-tiba, berarti kejadian ini terjadi dalam waktu singkat ..mungkin 1.2345 x 10 -3 detik). Akhirnya aku mulai sadar dengan diriku dan mulai khawatir dengan sepeda bersejarah itu dan mulai bergegas menuju sekolahku. (ada 3 kata mulai yang muncul artinya ketiga kejadian ini terjadi berbarengan. Mungkin beda waktunya sekitar 1.2345 x 10 -3 detik).
Dari jauh bisa aku lihat sepedaku bersandar dengan gagah. Karena dia berdiri tegak ditengah lapangan yang panas tanpa bergeming sedikitpun. Makin dekat makin dapat aku lihat peleg depannya yang berkarat dan kontras dengan peleg belakang yang terbuat dari aluminium yang tampak mengkilap. Cerita tentang peleg ini ada di bagian yang lain.
Akhirnya aku pulang dengan sepedaku...beli makan...makan...kembali kekos ...dan melanjutkan kembali melihat omkara dan swastikaku...melanjutkan perjalanan spiritualku....menuju kesempurnaan kebebasan finansial...lho beda lagi.

HP 3G

Jangan ditanya berapa model hp yang sudah beredar dipasaran. Melihat majalah-malajah atau tabloid tentang hp, dapat dihitung sudah puluhan mungkin ratusan model. Dari yang 1G yang hanya mampu digunakan untuk berbicara semata, dan 2G yang sudah dilengkapi dengan transfer data diital berupa sms. Lalu saat ini muncul generasi ketiga atau 3G yang mampu melakukan transfer data berupa audia dan video disamping fasilitas tradisionalnya (call dan sms).
Namun HP juga se analogi dengan kehidupan masyarakat saat ini. Ada yang naik turun pesawat atau mobil ada juga yang masih berjalan kaki dan hidup dengan berburu dalam suku-suku dipedalaman. Ada juga yang hidup diantara kedua gaya hidup tersebut.
Gaya hidup modern dibilang jauh dari alam, dan hidup dipedalaman seakan-akan menjadi bagian dari alam. Itu mungkin yang memunculkan persepsi bahwa kehidupan modern lebih banyak menimbulkan perusakan alam dibanding dengan kehidupan tradisional. Kalau mau dibandingkan antar kelebihan dan kekurangan 2 gaya hidup itu, tentu pendapat masing-masing orang akan berbeda.
Nah..bagaimana dengan orang yang memiliki hp dari bermacam-macam model. Yang memiliki hp tercanggih tentu merasa bangga, walaupun yang memiliki HP kuno memberi sanggahan.” biar hp kuno yang penting kan pulsa pull terus.” yang memiliki hP tercanggih tidak mau berdebat. Mereka cuman menunjukkan gaya mereka, denger musik di HP dengan lagu-lagu terbaru, bermain game termutakhir, atau juga menelpon dengan melihat langsung muka sang penelpon...
Emang, keterbatasan akan memunculkan kreativitas. Apa yang bisa dilakukan terhadap HP yang kuno dengan layar monochrome, suara monophonic, menerima telpon sampai harus membawa kompress karena kelamaan menempel ditelinga, atau paling-paling yang bisa dilakukan agar tidak bosen hanya mengganti casing, ganti ringtone dan ganti casing lagi. Cuman bolak-balik itu saja.
Ini yang aku lakukan agar tidak kalah canggih dengan hp terkini. Tiap ada yang menyuruh ganti hp aku cuman jawab:” yee...jelek-jelek gini bisa lihat tv lho pake hp ini.”
”hahaha..caranya gmn ?” jawab orang modern itu, dia pasti tahu itu adalah hal yang tidak mungkin, namun kasihan juga kalau tidak dikasih kesempatan menujukkan kehebatan eh keterbatasan hp nya.
”Gini caranya...hidupkan tv, lalu buka casing hp kita...trusss nonton tv dah dari kaca casingnya...canggih kan”
Asal orang nya ketawa, aku anggap perdebatan tentang aku harus ganti HP baru bisa ditunda beberapa bulan (saat itu aku masih pake Nokia 3315, second lagi).
Kadang hari ada juga yang heran dengan orang seperti aku. Hari gene masih pake HP kuno...tapi aku jawab aja seenaknya” eh gini-gini ini juga HP 3G...”
Mana mungkin????
”iya maksudnya sudah 3 generasi yang memakainya....perdebatanpun berakhir dengan senyum senyum mereka..dan keharusan mengganti HP baru pun bisa ditunda beberapa bulan lagi...menunggu gaji ke 15 datang...heheh...

my cerpen

“Hati-hati dengan kebodohan orang lain,
Karena anda mungkin saja menderita kerugian
Tapi mereka tidak merasa telah merugikan anda.”

Apakah anda merasakan bagaimana rasanya kelelahan mengendarai sepeda motor jarak jauh. Satu-satunya yang ingin anda inginkan saat itu adalah jalan lengang tanpa satu pun kendaran lain melintas, atau Anda menginginkan menemukan atau melihat sesuatu yang suka anda lihat, misal iring-ringan gadis cantik berbusana sembahyang sedang menjunjung pajegan, dan anda dapat berhenti sebentar untuk menikmatinya. Atau pun anda berhenti untuk menikmati pemandangan yang indah entah sawah, laut, bukit ataupun hanya kali kecil dengan air jernih yang mengundang kita untuk mencelupkan kaki.
Namun apa yang terjadi kalau anda melihat hal yang sebaliknya?? jalan macet, pemandangan hanya pertokoan padat, dan suasana sangat panas, banyak perempatan dan pertigaan yang dilengkapi traffic light???
Pasti kesel dan lelah anda akan menjadi-jadi!!!!! Saya jamin.
Itulah yang akan terjadi kalau anda berangkat dari buleleng menuju kota denpasar. Kesal anda akan mulai muncul sat memasuki pasar beringkit sampai ke dalam kota denpasar. Pemadangan hanya ruko-ruko dan jalan macet. Mobil dan truk-truk besar saling berkompetisi untuk lebih pertama sampai ditujuan…
Karena itu saya sibuk bertanya untuk mendapatkan jalan alternatif menuju singarja atau sebaliknya sehingga kejenuhan diatas sepeda motor dapat dikurangi. Alternative pertama yang diberikan adalah lewat jalan A.Yani denpasar terus manuju pertigaan sangeh dan berujung di taman ayun. Wah tawaran yang bagus saya pikir, karena dapat menikmati bakso taman ayun yang enak dan murah. Setelah itu ketemu jalan lurus dan agak sepi yaitu jalan luwus (mungkin karena lurus- dan yang pertama kali menjadi pelopor pembuatan jalan adalah orang cadel.). ah coba deh…
Prinsipnya masih dibali…dan asal bisaa nanya pasti sampai. Tul gak???
Akhirnya jam 8 pagi saya berangkat ke buleleng dengan jalur yang baru.
Walaupun jalur a yani awal-awalnya sama saja dengan jalur mengwi denpasar, tapi lama-kelamaan mulai nampak bedanya. Pemandangan sawah-sawah mulai menghiasi pinggiran jalan. Tapi tetap saya beberpa bagian macet karena ada pasar atau pertigaan tanpa traffic light.
Setelah itu jalan benar-benar jalan dsa, sawah-sawh membentang sejauh mata memandang. Tapai saya hanya sesekali menoleh karena belum bisaa mengendarai sepeda motor, tanpa melihat jalan, mungkin kalau sudah mahir saya akan menikmatinya sepanjang jalan.
Hati saya sudah senang. Sampai dipertigaan sangeh, mulai ada kebingungan, kekanan atau lurus???
Saya mengingat-ngingat kembali saat-saat saya melintasi jalan sangeh ini ketika dari bangle menuju denpasar. Tiba-tiba saya ingat saat itu melintasi pura sangeh… saya pun mengmbil jalan ke kanan. Yakin sekali…dan ngebut..seperti pemain utama yang akan menyelamatkan sang putri yang disekap penjahat..sudah pasti pemain utamanya cakep dan penjahatnya galak dan jelek….
Setibanya di pura sangeh saya tersentak. Bukan karena ada kera yang mengerjitkan alisnya, tapi karena ingatan saya menjadi kabur…saya lagi berpikir, mengingat kembali saat dulu itu. Dalam hati bertanya” saat kembali dari bangli..pura sangeh ada disebelah kiri atau kanan ya???. saya turun dari sepeda motor dan mencoba menghayal merasakan apa yang saya rasakan saat dulu itu. Ternyata sama saja. Ketika pura sangeh ditaruh sebelah kanan atau kiri rasanya sama saja..intinya saya tidak ingat apa-apa kecuali pernah lewat jalan ini. Terpaksa ask friends karena 50:50 sudah saya gunakan.
Akhirnya ingatan saya menjadi jelas setelah dikasih tahu oleh penduduk bahwa taman ayun harusnya pertigaan tadi lurus…Ooooo
Akhirnya saya tancap gas lagi menjemput putri yang disekap…untuk ini bukan benaran, kalau saja benaran, pastilah cerita jadi konyol. Karena penjahat dan tuan putrinya jadi bosen menunggu pemian utama tidak muncul-muncul…gak tahu jalan….hehehehe
Ditengah jalan saya ketemu perempatan jalan lagi. Dengan yakin saya belok kanan. Pasti benar….belokan demi belokan saya nikmati dan sambil mengingat-ngingat. Sampai apa ada belokan kanan yang saya harapkan ada deretan pohon kelapa sebagai pengingat saya (karena di deretan pohon kelapa itu pernah bertanya arah ke sangeh) ternyata malah ketemu jalan turun dan jembatan. Percaya diri saya hilang. Saya mengerem motor dengan keras…karena motor saya belum dilengkapi rem cakram…remnya dewa wisnu …
Dengan kecepatan 20 km/jam saya menelusuri jalan berharap ada orang yang bisa mengembalikan kepercayaan diri saya. Saya lihat ada dua orang yang sedang menghentikan kendaraannya untuk mengeluarkan beberapa ml cairan racun dalam tubuhnya melalui alat khusus yang menghubungkan buana alit dan buana agung yaitu antara kentung kemih dan semak dipinggir jalan.
Aku pun bertanya kepada temannya yang tetap di atas kendaraanya. Dia pun dengan kebingungan memberikan pentunjuk.”waduh kalau tidak salah diperempatan tadi lurus. Ya bli de ya?” dii malah berbalik nanya temannya yang sedang asyik menyatukan dua buana itu. “ya ya…..eee.eee…kanan lurus ..eee ya yaya kanan”
Aku pun malas sama mereka. Karena sama saja dengan aku. Aku putar motorku menuju arah yang ditunjukkan. Memang agak aneh. Karena aku tidak pernah melintasi jalan itu. Tapi mungkin ini adalah jalan yang benar. Pikirku…walaupun agak ragu namun agak senang juga karena ketemu jalan yang penuh sawah-sawah hijau (saya tidak menceritakan jalan ini..karena saya sendiri juga lupa)…tapi sudah setengah jam saya berada diatas motor kok tidak muncul-muncul juga papan nama taman ayun…
Di ujung jalan saya menemukan jalan raya yang dilalui kendaraan besar dan banyak. Aku agak senang karena akhirnya menemukan jalan utama. Ada traffic light dan papan nama. Kanan singaraja, kiri denpasar. Oooohhh benar ternyata. Dan ketika saya memasuki jalan saya menjumpai bangunan irigasi yang membagi air menjadi 2 aliran besar…dan saya yakin ini adalah LUKLUK….berarti masih lebih dekat dengan denpasar daripada taman ayun…putridiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii aku salah jalan….
Dan aku pun dengan lapang dada menelusuri jalan yang sangat aku hindari……kalau saja tadi aku sempat kenalan dengan 2 orang bodoh tadi, aku pasti bisa mengumpat keras-keras dengan mencantumkan namanya….sial

Beware of Your Minds


Ada sebuah kisah tentang seorang pencuri ulung yang tertangkap polisi karena kejahatannya. Dia tidak berasal dari keluarga melarat atau pula dari kalangan konglomerat. Pada saat kecil dia tidak pernah mengalami kisah hidup yang getir, tapi sama dengan kisah anak-anak lain yang sebayanya. Cuma saja dia sering diajak oleh ibunya ke pasar untuk berbelanja apa saja. Umurnya kira-kira 2 tahun. Sangat sering diajak. Dia sering mengambil barang-barang yang dilewatinya, Cuma sekedar untuk mainan atau pun langsung dimakan. Ibunya menganggap itu wajar dan penjual juga hanya berharap si ibu akan mengganti atau membayarnya. Sangat sering dilakukannya. Hingga akhirnya dia bisa menjadi pencuri ulung… dia hanya berkata saat ditanya sang hakim, “ Andaikata waktu itu Ibu memarahi saya….”.
Adolf Hitler….seorang diktator Jerman. Siapa yang tidak kenal kekejamannya. Hampir 250.000 orang tewas dan lebih dari 5 juta orang yang ikut terkena dampak kekejamannya. Para pemerhati kehidupan seorang “ Monster yang Menjelma Menjadi Manusia” ini, mencoba untuk mengetahui latar belakang tindakan kejamnya. Banyak hal yang ditelusuri terutama kisah hidupnya mulai kecil sampai dewasa. Tidak banyak penyimpangan dalam hidupnya kecuali dendam yang dia pendam terhadap seorang pemerkosa ibunya yang katanya seorang Yahudi. Latar belakang yang lainnya masih misteri.
Swami Vivekananda… seorang relijius yang menjalani kehidupannya dengan dasar rasionalitas akibat pendidikan system barat. Tak ada sesuatu yang dia percaya tanpa bukti yang dapat memuaskannya.
Gandhi…seorang penganut Hindu yang teguh dengan vegetarian ketat walaupun hidup di Inggris selama menempuh Ilmu Hukum. Sebuah pola hidup yang dibentuk oleh sang Ibu.
Anda sendiri dapat saja menggambarkan bagaimana diri anda saat ini dan anda akan tercengang karena semua diantara anda tidak banyak mempunyai persamaan dalam hal pola pikir, tingkah laku, emosi, bicara dsb… lalu apa itu semua ??

Perhatikan gambar disamping!!!!

Ini adalah bagan dari kesadaran anda
Setiap detik dari segala penjuru informasi dan pengetahuan menyerang pikiran kita. Informasi ini langsung menuju pada pikiran sadar, mengolahnya dan merekamnya menjadi sebuah data pada pikiran bawah sadar. Makin sering informasi dan pengetahuan tertentu masuk, maka akan memperkuat kualitas rekaman atas informasi dan pengetahuan tersebut. Munculah kemudian apa yang disebut sebagai “realitas” dari pikiran kita. “realitas” ini akan menjadi kerangka berpikir, bicara dan tingkah laku kita. Pikiran bawah sadar akan memberikan rangsangan atau umpan balik kapada pikiran sadar kita berupa emosi. Emosi ini yang berperan sangat besar membentuk diri anda. Lalu apakah itu “realitas” ?
Pernahkan anda merasa bodoh, karena nilai ulangan jelek, atau setiap soal yang diajukan guru selalu tidak bisa memikirkannya. Atau tindakan kita dinilai bodoh oleh teman-teman kita. Anda selalu takut menghadapi suasana yang mana di dalamnya membutuhkan intelenjensia? Lalu anda gagal menempuh UMPTN/SPMB, bahkan orang tua selalu memarahi kita saat hasil tes jelek? Dsb…sampai anda yakin bahwa diri anda bodoh…inilah “realitas” pada diri anda.
Hati-hati….
Anda tidak pernah senang membaca tulisan tertentu. Setiap anda akan membaca anda yakin nanti ketiduran, atau anda tidak akan memahami isi tulisan tersebut? Lalu anda memalingkan diri anda ketulisan bergambar, novel atau komik, tanpa berusaha lagi. Anda tidak pernah menyentuh lagi tulisan-tulisan tersebut… lalu anda menyatakan bahwa saya memang tidak mungkin bisa membaca tulisan jenis itu. Inilah “realitas” pada diri anda.
Hati-hati…
Atau anda merasa kalah dalam suatu pertandaingan basket padahal pertandingan belum dimulai. Melihat lawan-lawan anda lebih besar padahal Cuma dua orang saja yang besar, penonton berteriak kagum pada lawan anda dan berteriak Uuuuu… Pada tim anda, anda diam tidak bersemangat dan pikiran anda berkata “ wah kita pasti kalah musuh kita lebih hebat. “….inilah gejala “REALITAS” muncul dalam diri anda.
Dan yang lebih parah adalah keyakinan kita, Sanathana Dharma, Hindu, disebut sebagai Kafir, berhala, Takhayul, dsb oleh penganut agama lain. Kenapa mereka yakin dan sangat yakin bahwa Hindu itu Kafir???.... inilah “REALITAS” pada pikiran mereka. “REALITAS” inilah yang saya maksudkan pada tulisan Corong Hindu Mana?.
Hati-hati
Dalam suatu penelitian tentang pengaruh pikiran terhadap mental , sampel dibagi menjadi dua kelompok, satu kelompok dimotivasi sehingga sampel yakin bahwa diri mereka pintar dan mampu. Kelompok kedua sebaliknya, mentalnya diuji sehingga perasaan lemah, bodoh, tidak mampu itu muncul. Lalu kedua kelompok diuji dengan soal yang sama. Hasilnya pada kelompok kedua menunjukan hasil yang jauh merosot dibanding dengan sebelum adanya pengaruh penurunan mental tersebut.
Ayo.. hati-hati dengan pikiran anda...
Coba kita balik pada kita sendiri.
“REALITAS” apa saja yang telah menjadi bagian dari kehidupan kita di Hindu, “Orang Hindu tidak senang organisasi,”
“Orang Hindu tidak senang diskusi, koh ngomong”
“Orang Hindu jujur dan tidak pernah mau menonjolkan diri mereka”
“Mahasiswa Hindu dari Bali senang hidup mengelompok, bebas”
Dsb….anda boleh setuju atau tidak terhadap “REALITAS” diatas. Karena realitas pada setiap orang berbeda.
“REALITAS” diatas muncul pada pikiran seseorang dan diungkapkan kepada orang lain secara terus menerus melalui tingkah laku dan pembicaraan. Realitas ini tumbuh pada orang lain dan berkembang biak lalu menulari orang lain. Dan menjadilah “REALITAS KOMUNAL”, “REALITAS BERSAMA”, “REALITAS ORANG HINDU”.
Kumpulan realitas inilah yang akan membentuk KARAKTER orang, dan juga kumpulan dari “Realitas Bersama-Realitas Bersama” ini akan membentuk “KARAKTER KOMUNAL”, karakter orang Bali,Jawa, Madura, Aceh…
Sekali lagi hati-hati dengan pikiran anda.
Setelah anda tahu apa itu karakter… coba ingat apa saja realitas-realitas dalam diri anda, gali, kemudian pilah-pilah mana realitas yang mendorong anda untuk maju, dan mana realitas yang menghambat kemajuan anda. Coba gali dan pilah-pilah lagi.
Realitas-realitas yang menghambat harus disingkirkan…caranya…
Balik informasi-informasi yang menyerang pikiran sadar anda. Serang balik mereka, dengan pikiran, bicara dan tingkah laku anda….
Anda bodoh… bukan, saya pintar. Saya harus belajar, berlatih, dan benar-benar menjadi pintar. Rekam kata-kata ini dalam pikiran anda…. Setiap kali… sampai menjadi realitas dan karakter.
Anda kalah… tidak saya pasti menang dengan usaha keras
Anda tidak senang membaca… tidak saya paling suka membaca….
Terus lawan pikiran yang menjelek-jelekkan diri anda…setiap saat.
Saya berulang-ulang menyatakan hati-hati dengan pikiran anda, dengan realitas anda, dengan “keinginan-menjadi” anda. Brhadaranyaka Upanisad menyatakan:
“Sesuai dengan perbuatan dalam kehidupannya, demikianlah manusia jadinya. Ia yang berbuat baik akan menjadi baik. Ia yang berbuat buruk akan menjadi buruk. Dan sesungguhnya mereka menyatakan seorang manusia dibentuk oleh keinginannya. Sesuai dengan keinginannya demikianlah perbuatannya. dan sesuai dengan perbuatannya demikianlah ia jadinya. Dikatakan seorang dengan perbuatannya menuju nasibnya”
Jika nasehat ini masih dianggap kuno, William James pernah menyatakan:
“Tanamlah satu perbuatan, maka petiklah satu kebiasaan
Tanamlah satu kebiasaan, maka petiklah satu karakter
Tanamlah satu karakter, maka kamu akan memetik nasibmu sendiri”
Wlliam James tentu bukan seorang maharesi jaman kuno, tapi ia Homo Sapien pada jaman modern dan yang dikatakannya seiring dengan nasehat dalam sloka Brhadaranyaka Upanisad IV.4.5 dan …tulisan ini.
Masih tidak percaya……????
disarikan ulang dengan edit
dari selebaran SENTIR
karya de ar, gautama, tude

Stressssss Dalam Pacaran

Tulisan ini saya sarikan dari sebuah video seminar Jhon Grey. Anda pasti tahu siapa dia. Videonya dapat di download di Youtube.com. Tulisan ini memuat tentang bagaimana seorang cowok dan cewek menghadapi masalah secara berbeda.

Kita mulai dari bagaimana seorang cowok menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Seorang cowok sangat sederhana dalam menyelesaikan masalahnya. Apa.?? Yaitu melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalahnya. Hal yang paling membuat stress bagi cowok adalah ketika dia tidak mempunyai ide untuk melakukan sesuatu ketika masalah datang.

Lalu apa yang dilakukan seorang cewek???

Dari video itu dikatakan bahwa seorang cewek cenderung membicarakan semua masalahnya untuk mengurangi stress akibat masalah-masalahnya. Dia akan menggunakan hubungan yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalahnya. Dia ingin membicarakan semua masalah yang dihadapinya selama hari itu. Kepada teman dekat, kepada saudara dekat dan tentu dengan pacar, karena hubungan pacaran adalah hubungan yang dia anggap penting dalam hibupnya, terutama jika dia menghadapi masalahnya (itu mungkin sebab ketika cewek memiliki teman curhat bukan pacarnya karena dia menganggap pacarnya tidak tempat yang baik untuk mencurahkan semua masalahnya yang dirasakannya-penulis). Yang dia perlukan adalah sebuah tempat yang nyaman untuk dia mencurahkan semua masalahnya dan perasaanya..

Kenapa perbedaan ini bisa terjadi??

Seorang cewek dan cowok memiliki Gen yang berbeda, dan juga kemampuan menggunakan ”a Whole Brain” yang dimilikinya. Cowok menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara bergantian. (menurut persepsi saya dari video tersebut, sisi kanan untuk berpikir (logika) dan sisi kiri untuk merasakan apa dia rasa (emosi))

Ketika cowok menghadapi permasalahan maka dia akan menggunakan sisi logikanya untuk menghadapi masalahnya. Sehingga dia akan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menyelesaikan permasalan yang dihadapi. Yang dia rasakan adalah stress ketika masalah tetap menjadi masalah.

Tapi seorang cewek dikaruniai kemampuan yang lebih baik. Mareka mampu menggunakan sisi kanan dan sisi kiri secara bersamaan, sehingga dia akan berpikir sambil merasakan emosinya (mungkin cirinya adalah seorang cewek dapat menangis sambil terus berbicara-penulis). Ketika menghadapi masalah cewek dapat melakukan 3 hal sekaligus yaitu : berpikir, merasakan emosinya dan berbicara.

Ok gimana adakah sesuatu yang anda rasa benar atau salah.??

Dari sisi cowok saya mencoba memberikan komentar terhadap pandangan jhon grey tadi. Saat ngadapi masalah sebuah pasangan dapat menunjukkan sifat asli yang dimilikinya apabila mereka tidak menyadri perbedaan ini. Hati-hati. Karena seringkali keputusan penting dibuat pada saat yang sangat labil ini. Seorang cewek cenderung membicarakan semua yang dia rasa tidak sesuai, semua hal yang dia inginkan (walaupun dengan cara tidak langsung), dan pada saat yang sama dia juga akan mampu berpikir tentang reaksi dari cowok tentang semua hal itu. Dan sangat bahaya sekali bagi posisi cowok. Kenapa karena ketika tahapan ini, cowok pasti akan mengerahkan seluruh logikanya untuk mendudukan permasalahan. Padahal tidak semua yang didengar, dilihat ataupun yang ditunjukkan oleh cewek adalah hal yang terjadi sebenarnya. Misal cewek bilang cowoknya tidak pernah nelpon padahal sebenarnya yang terjadi adalah si cewek hanya mengharapkan dia menelpon pada saat tertentu dimana dia ingin sekali ditelpon cowoknya, dan si cowok mengira bahwa si cewek benar-benar menyebutkan bahwa dia tidak pernah menelpon. Akhirnya si cowok membeberkan semua fakta yang terjadi. Padahal dengan cara bagitu tidak akan mampu meredakan perasaan yang dirasakan si cewek dan secara bersamaan pula si cewek menilai reaksi si cowok. Astaga...!!!!

Seorang cowok saat dia berbicara (misal saat bertengkar) berarti dia tidak dalam keadaan merasakan baik perasaan cewek ataupun dirinya sendiri. Dan saat sebaliknya, ketika cowok merasakan emosi yang dia rasakan (misal perasaan kecewa, perasaan direndahkan ataupun perasaan tidak dihargai) maka dia akan cenderung diam, karena dia seperti tidak mampu memikirkan kenapa semua ini bisa terjadi.

Karena saat yang tepat bagi cowok ketika terjadi hal diatas adalah menyingkir sementara dari pertengkaran, atau si cewek menghentikan tuduhan ataupun sejenisnya karena dia tidak akan mendapat jawaban yang benar-benar mencerminkan perasaan si cowok sebenarnya. Percalayah bahwa menyelesaikan masalah bukan harus ketika masalah itu terjadi, tapi mencari momen yang lebih tepat untuk berbicara jauh lebih berguna ketimbang saling ngotot mengutarakan pendapat kita masing-masing tanpa mau melihat pendapat pasangan kita dengan hati dingin.

Jika cinta yang dimiliki adalah sesuatu yang lebih berharga dari semua masalah, kenapa kita harus menyingkirkan cinta yang digenggam dan mempertahankan masalah yang ada??? Masalah datang untuk menguji cinta bukan sebaliknya masalah datang untuk membunuh perasaan masing-masing.tul gak???

Selasa, 26 Agustus 2008

Apa Definisi Dewasa Menurut Kamu ????

Dewasa…!!!!

Beberapa kali kata diatas ditanyakan pada diri saya. Dan mungkin juga beberapa teman mengalami hal yang sama. “ gimana sih biar jadi dewasa ?”, “ apa sih yang namanya dewasa?” dan seabreg pertanyaan dengan berbagai versi..jika dilihat dari jawaban atau defini juga muncul dengan berbagai versi.ada yang mengatakan dewasa itu :” sikapnya tenang, tidak banyak omong. Atau bicara seperlunya…” namun ada juga yang berkata dewasa itu mampu berpikir dengan banyak pandangan untuk menghadapi masalah.

Yahhhh apalah defini dewasa itu memang sangat relatif untuk setiap orang. Setiap orang boleh saja memiliki suatu defini dewasa sementara…ini penting untuk memberikan acuan pada sikap kita. Karena dewasa adalah suatu keadaan yang tercapai bukanlah suatu yang diharapkan.

Analogi kedewasaan menurut thermodinamika.

Suatu keadaan system thermodinamika, dapat dinyatakan dengan suatu property/nilai yang menunjukkan suatu keadaan unik suatu system. Properti ini biasanya dinyatakan dengan nilai tekanan, volume spesifik, suhu, entropy dsb. Nilai ini yang bersifat unik. Karena satu saja nilai berbeda menyatakan bahwa keadaan itu telah berubah atau berbeda dengan keadaan yang lain. Keadaan ini tidak tergantung pada jalur reaksi (path). Artinya reaksi apapun yang terjadi dapat saja mengakibatkan suatu keadaan yang sama.

Lalu bagaimana dewasa itu???

Tentu saja dewasa ditunjukkan oleh suatu nilai-nilai keadaan (properti) yang biasanya bersifat unik untuk setiap orang. Peristiwa, pendidikan, gemblengan apapun yang dialami oleh seseorng dapat saja mengakibatkan suatu pemahaman mendalam terhadap sesuatu yang sama. Semisal arti pentingnya tepat waktu. Ada yang benar-benar memahami arti penting tepat waktu setelah kehilangan kesempatan emas yang telah dinanti lama akibat kecerobohannya memandang ketepatan waktu kehadiran. Ada pula yang memahaminya setelah memperoleh sesuatu yang berharga pada tepat waktu setelah sebelumnya terbiasa mengabaikan sikap tepat waktu. Bermacam-macam lah pengalaman yang dialami. Namun dapat menghasilkan sesuatu yang sama.

Jadi kedewasaan adalah suatu keadaan. Pertanyaannya adalah keadaaa yang mana dari seseorang yang menunjukkan kedewasaan????

Sebagian dari Anda mungkin lebih memandang bahwa dewasa lebih pada kematang mental dibanding fisik. Karena kita mungkin tidak akan berharap bahwa anak sd sudah mampu bersikap dewasa. Namun kita akan heran jika suatu saat anda menemukan bahwa anak sd mampu melakukan sikap seperti orang dewasa. Misal mengalah terhadap adiknya yang lebih kecil untuk hal-hal yang sepele. (bahkan sikap ini terkadang susah dilakukan oleh orang yang sudah berumur dewasa). Apakah anda setuju bahwa kedewasaan muncul dari kemampuan orang untuk belajar dari pengalaman hidup yang dialaminya?? jika ya, anda sependapat dengan saya. Saya selalu percaya bahwa setiap masalah setiap cobaan atau apapun yang terjadi diluar yang diharapkan atau diperjuangkan merupakan pintu gerbang bagi sebuah pendewasaan. Lalu apakah sesuatu yang menyakitkan atau mengecewakan merupakan pembelajaran?atau ada sesuatu yang membanggakan atau membahagiakan juga merupakan suatu pembelajaran??

Dari sudut pandang saya, kedewasaan merupakan kemampuan untuk menggunakan potensi mentalnya untuk menghadapi hidup. Potensi mental seseorang mungkin sama. Namun seberapa besar potensi itu dapat tergali menjadi kekuatan??? Ini yang memerlukan umpan dari luar sehingga mental dengan sadar menggunakan semua potensi yang dikandungnya untuk menghadpi hidup. Logika dan perasaan memerlukan keseimbangan untuk menujukkan kedewasaan karena itu logika harus senantiasai diasah untuk menghadapi permasalahan hidup dan begitu juga dengan perasaan harus ditingkatkan pula intuisinya sehingga mampu merasakan sesuatu yang terbaik untuk dipegang dalam menghadapi masalah hidup. Ingat bahwa kita punya ego yang sangat dekat dengan perasaan sehingga terkadang ego menjadikan perasaan kita sebagai kuda tunggangan. Namun begitu, kita juga dibekali logika sehingga menjadi pengendali kedua terhadap perasaan kita sehingga tidak muncul menjadi rasa egois yang berlebihan. Intinya keseimbangan antara perasaan dan logika adalah modal utama menuju kedewasaan diri. Anda punya pendapat lain tentang kedewasaan..ayo kita bicarakan bersama demi kedewasaan bersama...

Ini beberapa pendapat yang disampaikan mengenai dewasa:

Berpikir dan bertindak mandiri, dimana kita mampu untuk memikirkan hal perlu diutamakan dan mana yang di nomor duakan.selain itu mampu menghilangkan atau meminimalkan sikap atau sifat kekanak-kanakan. ( Intan)

Bagaimana seseorang memiliki tanggungjawab yang besar terhadap apa yang dia lakukan/kerjakan. (Harland)

Tau apa yang diperbuat dan apa akibatnya, bias membedakan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan (Novi)

Berani menghadapi hidup dengan mengandalakan tuhan karena God is Unlimited (Stefani)

sebuah analogi : "Burung Tersayang"

Sebuah analogi :”Burung Tersayang”

Seorang pemuda setengah baya ini memang tampak beda dengan teman-teman sekampungnya. Walaupun daerahnya terlihat tandus, namun dia memiliki keinginan untuk memiliki seekor burung yang sangat ia impikan. Di halamannya yang tandus ia menyulapnya menjadi taman yang terlihat hijau. Dengan senang hati ia menghijaukannya dengan segala cara. Mulai dengan menyirami setiap hari, bahkan dengan sadar ia anjurkan apapun yang mengandung air harus dibuang dihalaman jangan sampai dibuang di tempat lain. Demi hijaunya halaman. Ia yakin bahwa burung pasti senang melihat halaman rumah yang hijau. Setiap hari kerjanya hanya menyiapkan jerat untuk menangkap burung.

Hingga suatu hari ia melihat burung yang sangat mempesona hatinya. Saking terkesimanya, ia lupa akan segalanya. Setiap saat ia hanya mengingat burung itu. Seakan-akan burung itu tidak pernah ada didunia sebelumnya.. setiap hari ia menenggok pohon dimana ia pertama kali melihat burung itu. Sesekali ia memang mendapat kesempatan melihat burung itu. Namun burg itu hanya bertengger sesekali dan pergi entah kemana. Berhari-hari ia melakukan kegiatan itu. Akhirnya dia mengetahui sarang burung itu. Ternyata tidak jauh dari rumah tempat tinggalnya. Sangat senang hati ia menemukan sarang burung itu.

Ia mulai menyiapkan jerat untuk menangkap. Dengan sabar dia menunggui jeratnya mengenai sasaran..dan berhasil. Burung terjerat. Ia pun dengan senang hati pergi kerumah. Dia siapkan sangkar yang sangat bagus.

Setiap hari ia memandangi burung itu. Setiap ia ulurkan tangan memberi makan, burung pun mendekat dan membuka mulutnya. Dia sangat senang melihat peringai burung itu. Kemanapun dia pergi dengan sangat bangga dia menceritakan keindahan dan perilaku burung itu. Setiap pagi dia menyapa seakan-akan burng ini mengerti. Namun setiap kali ia menyapa, burung pun berkicau. Sehingga pemuda ini menganggap bahwa burung pun mengerti rasa cintanya pada burung ini. Dia tidak pernah mengingat apalagi menceritakan kepada orang-orang kalau burung indah ini sesekali mematuk saat dia dekat namun tidak menjulurkan tangan untuk memberi makan. Karena yang dia ingat adalah indahnya suara, lincahnya gerak dan juga kemilau bulunya yang rapi.

Namun kemudian pemuda ini mulai merasakan sesuatu yang tidak dia sadari. Dia merasakan bahwa keindahan yang dia rasakan ini akan abadi. Karena toh juga burung ada di dalam sangkar. Dan dia pun seperti menikmati keberadaanya di dalam sangkar. Dia sudah tidak bisa merasakan perubahan pada perilaku burung itu. Burung itu mulai merasakan perhatian yang dia rasakan saat pemuda ini menjulurkan tangan berkurang. Pada saat pemuda ini mendekat, burung itu berharap dia akan menjulurkan tangannya. Namun entah kenapa pemuda ini mulai lupa bahwa satu-satunya perhatian yang dapat diberikan kepada si burung hanya juluran tangan pemuda ini. Burung ini sudah kehilangan sangkar dan mungkin kehilangan dunianya, karena telah berada di dalam sangkar. Hingga suatu saat burung pun tidak pernah berharap untuk mendapat juluran tangan pemuda ini.

Suatu hari pemuda ini pergi ke suatu tempat untuk beberapa hari. Ia hanya menitipkan kepada adiknya untuk memberikan makan burung ini. Sang burung pun sudah mulai merasakan perubahan pada dirinya. Dia kembali merasakan keindahan dunianya dulu, dan ingin sekali keluar sangkar. Namun apa daya dia belum mendapat kesempatan.

Setelah berhari-hari pergi, pemuda ini datang dengan perasaan yang begitu dalam. Dia mulai merasakan bahwa burung tadi adalah bagian dari kehidupannya di dalam rumah tinggalnya. Dia merasa telah kehilangan sesuatu yang sangat dia rindukan dulu. Dia lupa menyapa setiap pagi saat bangun. Dia lupa menjulurkan tangannya untuk memanjakan si burung. Kini dia kembali kerumah dengan perasaan yang begitu dalam. Dia ingin memandikan burung ini. Dia ingin menjulurkan tangannya untuk memberi makan burung ini. Dia ingin menyanyi mengikuti kicauan burung ini. Dia ingin membersihkan sangkar burung ini. Banyak sekali yang dia ingin lakukan. Semua itu ada dalam pikiranya sesaat dia sampai dirumah.

Saat tiba dirumah tanpa menaruh tasnya di dalam dia langsung melihat senang kepada si burung. Dia pun meraih sangkar dan membuka nya untuk mengambil burung dan akan memandikannya...tiba-tiba burung lepas dan terbang tinggi...tanpa menoleh...pemuda ini hanya bengong...dia tidak tahu harus bagaimana...mengejarpun akan kalah karena dia tidak mampu terbang.. kini dia hanya memandangi sangkarnya....

Kemanapun dia pergi berharap dia melihat burung kesayanganya.. apapun yang ia dengar berharap bahwa itu adalah kicauan burung kesayangannya..setiap kali ia melihat ke pohon dimana dulu burung itu bersangkar...tapi sangkar itu telah di huni oleh semut-semt.. dan sudah pasti burng tidak akan kembali berteduh di sana. Ia mulai kehilangan akal untuk menemukan burung kesayanganya.. dia mulai larut dengan perasaan yang mendalam. Setiap melihat penyemprot air ia ingat merasa sedih karena harapannya ingin memandikan burung kesayangannya sudah pupus...dia juga tidak pernah mengira begitu dalam ikatan yang dia rasakan kepada burung kesayangannya..saat ini, langitpun terasa tidak indah setelah kehilangan burung kesayangannya. Malah melihat langit terasa menyakitkan karena disetiap sudut langit dia menaruh harapan untuk melihat burung kesayangannya. Ia mencoba untuk melihat burung-burung dipasar burung. Namun tidak ada satupun yang mampu menggantikan ikatan yang dia rasakan seperti dulu..dalam hati ia hanya berbisik...andaikata dia tahu bahwa banyak hal yang ingin aku berikan mulai detik burung itu lepas dari genggamannya. Dalamnya rasa itu yang membuat dia tersiksa. Makin dia melawan rasa itu makin membuat dia tersiksa. Hingga di suatu kesunyian di pinggir pohon dia menitikan air mata menahan segala rasa yang mendesak didalam hatinya....dan tidak tahu harus dia curahkan kemana.....kepada siapa.....

Cerita ini untuk seseorang

Yang sangat aku sayangi

Pergilah seperti burung yang bebas

Gapai semua keinginanmu

Aku hanya berharap...ada jalan untuk kamu menyadari dalamnya rasa ini

Dan belum mampu tergantikan ....hingga kini.

Senin, 11 Agustus 2008

Betapa Lucu.. tapi ... Kenyataan

Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000
apabila dibawa ke Pura untuk dipuniakan; tetapi
betapa kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk
dibelanjakan!

Betapa lamanya melayani Ida Sang Hyang Widi selama satu jam;
namun betapa singkatnya kalau kita melihat film

Betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika
berdoa(spontan) ; namun betapa mudahnya kalau mengobrol
atau bergosip dengan teman tanpa harus berpikir
panjang-panjang.

Betapa asyiknya apabila pertandingan basketball
diperpanjang waktunya ekstra namun kita mengeluh
ketika Dharma Wacana di Pura lebih lama sedikit daripada
biasanya.

Betapa sulitnya untuk membaca satu Sloka dari Weda Tiap Hari;
namun betapa mudahnya membaca 100 halaman dari
novel yang laris.

Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam*
pertandingan atau konser namun lebih senang Bersila/metimpuh
di paling belakang Barisan.


Betapa sulitnya untuk mempelajari suatu Sloka sederhana
dari Weda untuk di sharingkan dengan orang lain;
namun betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip
yang sama kepada orang lain itu.

Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan
oleh koran; namun betapa kita meragukan apa yang
dikatakan oleh Weda.

Betapa kita dapat menyebarkan seribu lelucon melalui
e-mail, dan menyebarluaskannya dengan FORWARD seperti
api; namun kalau ada mail yang isinya tentang Ketuhanan;
betapa seringnya kita ragu-ragu, enggan
membukanya dan mensharingkannya, serta langsung klik
pada icon DELETE.

ANDA TERTAWA ...? ANDA BERPIKIR-PIKIR?

Sebar luaskanlah Sabda-Nya, bersyukurlah kepada
TUHAN,DIA BAIK,PENGASIH DAN PENYAYANG. *

Apakah tidak lucu apabila anda tidak memFORWARD pesan
ini. Betapa banyak orang tidak akan menerima pesan ini,
karena anda tidak yakin bahwa mereka masih percaya
akan sesuatu ?

Putu S purnawan
"I Love You Just The Way You Are"

Saya sangat terharu ketika datang menghadiri perayaan hari ulang tahun pernikahan ke-60 seorang kenalan. Betapa bahagianya pasangan yang merayakan. Mereka duduk berdampingan sambil bergandengan tangan. Senyum menghiasi wajah keduanya. Seorang rekan yang hadir bertanya "Apakah kita bisa seperti mereka, punya cinta yang tak tergerus waktu?"

Seiring dengan perkembangan zaman, pernikahan sebagai suatu ikatan sakral antarmanusia mulai dipertanyakan. Perselingkuhan menjadi hal yang biasa dilakukan. Perceraian pun lazim kita dengar dan kita tanggapi secara biasa pula. Kesetiaan menjadi kata yang sulit dilaksanakan. Sampai di manakah batas kesetiaan manusia? Akankah cinta yang tadinya ada menjadi tiada? Apakah benar kita dapat mencintai seseorang untuk selama-lamanya? Di saat susah, di kala senang, sampai ajal memisahkan? Bagaimana mewujudkan cinta seperti itu?

Saat saya berkumpul dengan beberapa orang teman, kami berbincang-bincang mengenai makna kesetiaan dan hakikat pernikahan. Maklum, beberapa di antara kita akan melangkah ke jenjang pernikahan. Pernikahan menjadi topik seru yang diperbincangkan mulai dari persiapan, pesta, hingga calon pasangan. Soal pasangan masing-masing adalah hal paling menarik dibahas. Sampai di mana kita merasa cocok dengan pasangan kita? Seorang teman mengisahkan pengalaman rekan di kantornya yang membatalkan pernikahan meskipun waktu tinggal sebulan lagi. Kami semua terkaget-kaget karena persiapan sudah sedemikian mantap. Gedung tempat pesta sudah dibayar, foto prewedding sudah kelar, undangan hampir disebar. Apa yang terjadi? Ternyata sang pria merasa tidak siap untuk menikah dan merasa tidak cocok dengan sang wanita. Padahal pasangan itu berpacaran lebih dari lima tahun.

Menyatukan dua orang dengan latar belakang yang berbeda, bahkan sangat berbeda, bukanlah hal yang mudah. Budaya, pola asuh, pendidikan, dan lingkungan keluarga serta pergaulan sangat mempengaruhi perilaku seseorang dan kecocokannya dengan orang lain. Terkadang yang kita anggap cocok saat ini, belum tentu cocok nanti. Seiring dengan perjalanan waktu, kita tidak hanya melihat persamaan, namun juga melihat perbedaan. Kemudian sampai di mana kita mampu mengelola perbedaan tersebut menjadi sesuatu yang indah, di mana yang satu dapat melengkapi yang lain? Bila kedua belah pihak tidak dapat menerima perbedaan yang ada, atau malah hanya berdiam diri dan menyimpan dalam hati tanpa membicarakannya, akan muncul masalah dalam hubungan tanpa mereka sendiri.

Seringkali orang mencari pasangan berdasarkan penampilan fisik atau materi semata. Padahal standar fisik (cantik, langsing, ganteng, kekar) atau materi bersifat subjektif. Memang kadang hal tersebut dapat membuat kita bahagia namun di mana esensi cinta?

Robert Sternberg, seorang psikolog mengemukakan konsepsi mengenai cinta. Ia mengilustrasikan cinta dalam bentuk segitiga.

Cinta yang penuh atau lengkap adalah cinta yang disebut consummate love, yakni kombinasi dari adanya keintiman (intimacy), hasrat (passion), dan komitmen (commitment) . Cinta tanpa komitmen tidak menunjukkan adanya kesetiaan dan saling mengasihi yang mendalam. Cinta tersebut hanya karena nafsu, membara namun pada akhirnya berpaling ketika ada objek cinta yang lain. Komitmen menandakan adanya penerimaan antara yang satu dengan yang lain dan menjadikan cinta sebagai sesuatu yang suci di antara mereka.

Di lain pihak, cinta tanpa hasrat merupakan cinta yang hampa. Komitmen saja, misalnya karena terpaksa menikah karena pilihan orang tua atau karena berhutang budi tanpa memiliki hasrat, menyebabkan ikatan karena keharusan, bukan karena kerelaan. Baik, bila pada akhirnya cinta dapat tercipta. Bila tidak, hubungan terasa hampa.

Cinta yang timbul karena komitmen dan hasrat semata, tanpa mau mengenal pasangan lebih dalam dan berusaha memahami serta membangun keintiman yang lebih dalam adalah cinta yang kekanak-kanakan. Seperti cinta monyet. Esensi cinta juga sulit ditemukan dalam cinta semacam ini. Masalah dapat timbul dan cinta dapat hilang begitu saja.

Bila kita mampu membangun komitmen, mengenal pasangan kita lebih jauh, memahami dirinya sebagai pribadi yang unik dan kita cintai, memiliki hasrat untuk bersamanya, maka kita akan mendapatkan cinta seutuhnya. Tidak mudah memang. Namun, belajar untuk menerima, saling membangun satu sama lain, dan menyadari bahwa cinta saya adalah pada pribadi ini dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya adalah cinta yang sebenarnya.

Pada dasarnya, mewujudkan hal tersebut tidak semudah ketika saya menuliskannya. Seperti telah diungkapkan di atas, menyatukan segala perbedaan bukan hal yang mudah. Berusaha untuk menerima dengan lapang dada, tidaklah mudah. Tetapi pasangan seperti apakah yang kita cari? Sampai kapan kita akan menemukan pasangan yang sempurna? Jawabannya tidak akan pernah ada kecuali kita sendiri yang menciptakan kesempurnaan itu. Cinta yang timbul dari hati, dari kejujuran dan ketulusan, love actually alias I love you just the way you are. Hal tersebut pada akhirnya akan membantu kedua belah pihak menyelesaikan masalah yang ada. Toh kita tidak akan tetap muda dan terus mencari dan mencari. Suatu hari kita akan merasakan kerinduan untuk berbagi dengan orang yang penting dalam hidup kita, ingin menggenapkan tugas perkembangan kita yaitu membangun keluarga.

Pada saatnya nanti, pernikahan bukanlah permainan, bukan hanya sekadar pesta, namun merupakan janji suci dua insan. Apakah akan berakhir dengan kesedihan karena sikap egois dan seenaknya sendiri atau berakhir bahagia hingga akhir waktu kita sendiri yang dapat menentukan.