Pagi-pagi berangkat dari kosan menuju kampus, walaupun jam hp masih menunjukkan pukul 6:25. Hari itu saya berangkat dengan berjalan kaki, karena sepeda motor saya pijamkan kepada surya. Teman sesama kantor. Terasa enak berangkat dengan berjalan kaki. Banyak hal yang terlewat begitu saja saat mengendarai sepeda motor. Saya bisa melihat kesibukan orang yang sedang menyiapkan dagangannya. Daerah kosan sya terletak pada daerah catur tunggal. Saat di malang, kita menyebutnya sebagai Kampung kota, karena dia menjadi seramai kota akibat munculnya universitas walaupun sebenarnya berawal dari sebuah kampong. Makanya tampak sekali kehidupan transisi dari masyarakat yang masih tradisional menuju sedikit metropolis (yah agak kekotaanlah). Saat memasukki gedung pertanian Nampak lapangan rumput yang sedikit luas dengan rumput hijau yang sangat cerah dengan titik embun disetiap ujungnya. Satu orang Nampak sedang menyapu di sekitarnya, walapun menurut saya daun-daun kering itu mungkin akan lebih mudah dikumpulkan dengan memungutnya ketimbang menyapu. Tapi itu kan dia yang melakukannya, dan dia sudah bekerja beberapa tahun (mungkin) dan saya baru muncul saat itu dengan sebuah hipotesis yang belum sempat saya uji dengan sebuah rancangan percobaan yang sederhana sekalipun untuk dicari nilai signifikansinya ataupun nilai CV-nya (coefficient of variance). Ah terlalu banyak materi-materi kuliah yang masuk ke otak, …ngerti atau tidak???yah minimal saya inga beberapa istilahnya , sehingg menunjukkan ada yang nyantol sedikit.
Saya lanjutkan langkah saya menuju gedung FTP yang berlantai 5. Sebuah gedung yang sangat mewah untuk sebuah nama yang ada embel-embel pertaniannya. Padahal memang seharusnya seperti itu (menurut mahasiswa Filipina, petani di sana adalah pekerjaan dengan sebuah kesejahteraan lebih, sehingg pekrjaan petani di ktp, menandakan sebuah pekerjaan yang bagus, bukan seperti di Indonesia bahwa pekerjaan petani sebagi sebuah status bukan sebuah pekerjaan). Kali ini ada yang berbeda juga yang saya lakukan. Biasanya saya masuk melalui pintu utara, yang sebelah kanannya anda akan menemukan lobi yang dijaga para satpam. Setiap saya baru sampai pasti saya meilihat ke arah kanan untuk melepas senyum selamat pagi kepada para satpam. Mungkin itu adalah penghargaan yang mereka pantas dapatkan karena sudah datang lebih pagi dan lengkap dengan pakaian dinas mereka, yang kalau tahun 70 mungkin sangat keren.
Namun pagi ini saya masuk melalui pintu timur. Sungguh sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan. Apa?? Jangan menyangka ada adegan sebuah pengambilan gambar pembuatan sebuah film ataupun sebuah pameran mobil tercanggih masa kini. Bukan jauh dari hal itu, tapi saya terpesona dengan lantai gedung yang mengkilap sampai mirip dengan cermin yang digelar dilantai. Tampak saat itu seorang petugas sedang berusaha menyelesaikan pekerjaannya membersihkan lantai itu. Aku agak canggung melangkah, kasihan lantainya…namun hukum yang berlaku disana adalah kami membersihkan anda silahkan berjalan, karena kalau ada tidak berjalan, maka kami juga tidak perlu lagi membersihkannya dan kami tidak berarti dan itu berarti kami tidak perlu lagi ada disini…
Sebuah pemikiran yang perlu direnungkan juga. Setiap orang yang menjadi bagian dari gedung ini, mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing, dan masing-masing mempunyai kemuliaannya sendiri-sendiri. Karena sebuah kemuliaan dibentuk oleh sebuah kemuliaan-kemulian kecil yang dikumpulkan oleh banyak orang. Bukankah sebuah keluarga dinilai ketika seluruh anggota keluarga memang menunjukkan nilai kemuliaannya…jadi jangan merendahkan tingkat kemuliaan seorang tukang sapu.
Jika kita lihat ke bali???? Bali katanya pulau pariwisata (bukan Cuma daerah lho…tapi pulau) tentu kenyaman menjadi pertimbangan utama. Apakah kebersihan menjadi bagian dari kenyamanan itu..TENTU. lalu siapa saat ini yang menjadi ujung tombak dalam hal itu…ya para pasukan kuning diseluruh bali, baik dijalan ataupun di hotel. Lalu penghargaan apa yang kita berikan untuk mereka yang bekerja dengan sluruh tenaga dalam sebuah tempat yang penuh dengan lalat, belatung, bau tidak enak, kotor dan banyak hal yang ingin anda buang (karena itu disebut sampah). Yah setinggi apa penghargaan yang diberikan oleh Bali akan bisa kita lihat dari apa yang tertempel pada petugas itu.. ahh…bali memang aneh yah…kok sampah bertebarann padahal daerah pariwisata yah…lalu kita jijik dengan sampah dan kita serahkan pekerjaan itu kepada orang lain, dan kemudian kita jijik memberikan mereka sedikit kesejahteraan kepada mereka, dan kemudian kita mengumpat kalau sampah terlambat diangkut, padahal saat kita sedang dengan nyamannya memeluk anak istri kita dirumah, mereka sudah bangun untuk bergulat dengan sampah….tuhan berikanlah seluruh kesehatan bagi mereka semoga mereka tidak sakit, dan bisa terus menjaga bali…karena kalau mereka sakit, pasti mereka akan kesulitan mencari uang untuk diserahkan kepada orang yang dipercaya mampu menyembuhkan walaupun hanya dengan bertanya dan sedikit sentuhan diujung jari. Dan hasil kerja mereka berhari-hari dengan seluruh tenaga, akan berpindah tangan dalam waktu 2 detik…tuhan ii sebuah doa yang benar-benar ingin hamba panjatkan tuhan…mohon dengarlah tuhan…aku mohonkan keadilanMu yang nyata didunia ini.
Lokasamastha sukinah bavantu
Semoga semua makhluk berbahagia
Selasa, 04 November 2008
Minggu, 02 November 2008
EQ "Emotional Quotion"
Sebuah percakapan yang menarik perhatian saya saat itu disuatu sore. Saya sedang sibuk menyiapkan perlengkapan untuk menyetrika pakaian yang akan saya gunakan besoknya. Menjaga penampilan terkadang merepotkan juga yah....3 orang sedang asyik membicarakan topic khusus tentang emotional quotion. 2 orang presenter dan 1 orang narasumber yang dipanggil bapak hermanto. Percakapan mereka asyik walaupun saya masuk agak terlambat, namun tidak terlalu jauh amat, karena inti dari pembicaraan belum dimulai.
Oyah akan saya coba sarikan pembicaraan mereka yang berlansung kira-kira 45 menit. Mengenai kecerdasan emosi ini agak berbeda dengan kecerdasan intelejensia. Kita mungkin sudah pada akrab dengan kata IQ. Yah tentu saja kita akan mengatakan orang yang pintar memiliki IQ yang tinggi. Namun ketika kita mengatakan apakah orang dengan IQ yang tinggi selalu menjadi orang yang menyenangkan, ataupun dia memilki perasaan social yang baik sehingga dia bisa tampil ditengah komunitas dengan baik? Tentu kita tidak akan mempunyai jawaban yang berbeda,beda. Belum lagi kalau dihubungkan dengan dunia kerja atau dunia pergaulan saat ini. Tentu kita sering mendengar keluhan beberapa teman yang memiliki teman sangat pintar, tapi kok kadang rada g nyambung gitu..atau contoh lainlah…entar kalau saya memberikan contoh terlalu banyak saya jadi meceritakan kekurangan orang lain padahal mungkin salah satu dari contoh itu adalah juga milik saya sendiri…..hehe..jaim dikit yah.
Kecerdasan emosional ini erat sekali kaitannya dengan diri seseorang dan lingkungannya. Karena muara atau ujung dari kecerdasan ini adala kesatuan antara pikiran perasaan dan tindakan. Jadi kita akan melihat seseorang dengan tingkat EQ yang baik maka dapat bersikap dengan baik yang tentunya juga dimulai dari sebuah pemikiran yang baik yang ditunjang dengan perasaan yang stabil.
Namun apakah EQ ini merupakan sebuah anugerah yang datang dari Beliau sehingga kita akan pasrah pada saat kita divonis memiliki tingkat EQ yang masih kurang???coba Tanya pada rumput yang bergoyang. Pasti mereka akan menggoyangkan helainya tanda jawabannya adalah TIDAK…ah lega juga mendengarnya. Kenapa ? karenaada beberapa factor yang membentuk kecerdasan emosi ini…
Saya mulai dari yang pertama yaitu genetika. Kalau orang mengatakan mencari pasangan harus memperhatikan bibit bobot dan bebet, mungkin ada benarnya juga, namun tidak sepenuhnya juga benar. Emosi yang kita miliki memang sering tidak jauh dari bagaimana tingkat emosi orag tua dan terutama emosi yang paling terdekat dengan kita, ada yang lebih dekat dengan ibu ada juga yang dekat dengan bapak. Jadi sedikit tida emosi kita akan terkait dengan tingkat emosi dari orang tua kita,tapi jangan salahkan langsung orang tua kita yah…karena melahirkan ita saja sudah berat apalgi harus dibebankan dengan masalah genetis ini..jadi terima saja, asal ingat bahwa kita masih punya kuasa atas diri kita sehingga kita bisa menjadi lebih sempurna dari saat ini.
Hal kedua yang mempengaruhi tingkat emosi kita adalah masa dalam kandungan. nah ini adalah hal yang penting untuk diperhatikan oleh semua orang didunia karena saya yakin semua bakal menjadi ibu atau bapak…jika Tuhan berkenan tentunya….ternyata sentuhan, perkataan, sikap yang kita kembangkan selama bayi masih dalam kandungan turut membentuk diri sang bayi. Dikatakan bahwa pada masa kandungan 3-4 bulan sudah mulai memfungsikan dirinya untuk menerima rangsangan dari luar. Jadi kalau saat ini anda sedang menjadi seorang bapak, sentuhlah perut istri anda dengan penuh kasih seraya mengucapkan kata-kata yang penuh kelembutan. Ajaklah dia bercanda dan selalu buat suasana ceria…dan yang belum menjadi bapak, silahkan untuk mengelus perut anda sehingga pencernaan anda lancar. Ucapkan kata-kata tentang makanan yang enak-enak sehingga tidak ngadat. Hehe…kalau yang ini belum ada bukti ilmiahnya…jadi kalau terjadi hal diluar harapan konsultasikan dengan dokter. Mungkin perut anda perlu sentuhan yang lain…just kidding guys…tapi kita coba menerapkan beberapa petunjuk yang baik di buku-buku pasutri, semisal mendengar music halus dan lembut sehingga memberikan pengaruh yang baik bagi calon keturunan kita…silahkan bilang setuju tapi jangan lantas buru-buru pengen punya anak yah…kuliah dulu sampai kelar…
Apakah cukup sampai disana peranan anggota keluarga terutama ibu dan bapak kita. Tidak…masih lebih berat lagi. Karena factor ketiga yang berpengaruh adalah perlakukan keluarga atau orang-orang terdekat bagi yang tidak tinggal dengan ortu kandung kita. Keluarga yang hangat dan penuh cinta, tentu akan berpengaruh baik buat perkembangan diri kita. Jadi apa perlu kita menonton sinetron yang penuh kekerasan terhadap anak kecil…sadarlah wahai para pemirsa….(maaf kelewatan). Mungkin beberapa contoh dapat kita ambil di film-film drama keluarga yang memang menjunjung cinta dalam keluarga sehingga kita akan mengingatkan sedari awal bahwa menjunjung cinta dalam hidup penuh dengan tantangan dan cinta adalah cinta tidak boleh kalah dengan keadaan yang menghalangi bersinarnya cinta. Mungkin beberapa film yang saya anjurkan adalah the pursuit of happiness, ataupun click. Atau anda punya judul yang bagus untuk saya tonton…maklumlah, saya juga manusia biasa yang juga pengen menjadi seorang bapak kelak…ehemmmm…mengenai trik-trik untuk factor yang ketiga ini saya sarankan anda minta saran dari orang yang berpengalaman. Jangan kepada saya yah…atau kalau mau ngotot dari saya..tunggu tanggal mainnya…hehe
Kalau anda saat ini sedang menempuh pendidikan disuatu sekolah atau universitas, bersyukurlah. Karena salah satu yang ikut membentuk tingkat emosi ini adalah pendidikan. Namun jangan pula berbangga, karena jurusan anda juga akan mempengaruhi. Anda yang termasuk jurusan-jurusan eksakta, mungkin akan sering menggunakan logika dan analitis, namun jarang itu kita kaitkan dengan orang lain. Jadi anda perlu instrument baru untuk melengkapi kebanggaan dan rasa syukur anda. Apa itu. Anda perlu wadah untuk membuat anda berinteraksi. Karena inilah laboratorium dari percobaan emosi anda. Kalau saat ini ada berorganisasi…saya katakana anda berada dijalan yang tepat..asal jangan dengan motivasi yang rendahan missal Cuma pengen mencari pasangan setelah dapat langsung no organization..date yes…(swear ini bukan pengalaman pribadi hehe). Jadi layaknya anda akan memasak menu dengan nama emosi, maka anda harus mengolah emosi anda. Dimana? Yah dimana anda dapat menggunakan emosi anda untuk menjalin suatu relasi. ..
Yang paling terkait dengan factor ketiga adalah lingkungan. Tentu semua pada paham bahwa lingkunggan memang sangat berpengaruh dengan diri da perkembangan diri kia. Karena itu bentengi diri anda terhadap pengaruh lingkungan. Jangan kayak bak sampah tanpa tutup. Asal cukup bisa masuk entah itu sampah plastic, dau ataupun bangkai tetap saja bisa masuk. Kalau agama mengatakan bergaulah dengan orang baik/suci sehingga vibrasinya ikut memperbaiki diri anda.. jadi kalau saat ini anda bergaul dengan orang lain, Tanya apakah dia memiliki surat kelakuan baik dari polisi seempat atau tidak..hehe..just kidding yah…anda saya yakini memahami mana lingkungan yang menunjang perkambangan diri anda menjadi lebih baik atau tidak, namun terkadang kita tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk melawan tarikannya…jadi anda perlu mengecek EQ anda..
Oke ini yang terakhir. Apa itu?? Ternyata pengalaman saudara-saudara. Pengalaman yang anda jalani selama ini sangat berarti bagi perkembangan emosi kita. Jadi jangan tidur saja dikos atau dirumah. Isilah hari anda dengan pengalaman yang berarti bagi emosi anda. Ingat kesadaran kita mencari pengalaman adalah untuk mengisi diri, jangan asal ikut-ikutan saja, sehingga anda tidak menyadari apa yang alami membawa pengaruh yang buruk atau jelek.
Nah itu dulu pendahuluan dari saya yah. Anda harus mengetahui pula bahwa peningkatan emosi kita harus dimulai dari sebuah pemahaman terhadap diri anda terlebih dahulu. Bagaimana tingkat emosi anda saat ini. Inilah yang dilakukan para pelatih atau para evaluator EQ. kita akan disimulasi dengan sebuah keadaan yang memancing emosi sehingga anda tahu bagaimana emosi anda. Mengetahui diri anda seperti apa adalah hal yang utama, karena dari hal inilah anda beranjak kemudian. Bagaiaman mengolah diri anda kemudian. Tulisan saya lanjutkan mengenai pilar-pilar emosional kita, tapi jangan di tulisan ini yah..saya mau melanjutkan membuat proposal S2 saya dulu..sabar yah…anggap saja ini latihan pertama kita melatih kesabaran
Oyah akan saya coba sarikan pembicaraan mereka yang berlansung kira-kira 45 menit. Mengenai kecerdasan emosi ini agak berbeda dengan kecerdasan intelejensia. Kita mungkin sudah pada akrab dengan kata IQ. Yah tentu saja kita akan mengatakan orang yang pintar memiliki IQ yang tinggi. Namun ketika kita mengatakan apakah orang dengan IQ yang tinggi selalu menjadi orang yang menyenangkan, ataupun dia memilki perasaan social yang baik sehingga dia bisa tampil ditengah komunitas dengan baik? Tentu kita tidak akan mempunyai jawaban yang berbeda,beda. Belum lagi kalau dihubungkan dengan dunia kerja atau dunia pergaulan saat ini. Tentu kita sering mendengar keluhan beberapa teman yang memiliki teman sangat pintar, tapi kok kadang rada g nyambung gitu..atau contoh lainlah…entar kalau saya memberikan contoh terlalu banyak saya jadi meceritakan kekurangan orang lain padahal mungkin salah satu dari contoh itu adalah juga milik saya sendiri…..hehe..jaim dikit yah.
Kecerdasan emosional ini erat sekali kaitannya dengan diri seseorang dan lingkungannya. Karena muara atau ujung dari kecerdasan ini adala kesatuan antara pikiran perasaan dan tindakan. Jadi kita akan melihat seseorang dengan tingkat EQ yang baik maka dapat bersikap dengan baik yang tentunya juga dimulai dari sebuah pemikiran yang baik yang ditunjang dengan perasaan yang stabil.
Namun apakah EQ ini merupakan sebuah anugerah yang datang dari Beliau sehingga kita akan pasrah pada saat kita divonis memiliki tingkat EQ yang masih kurang???coba Tanya pada rumput yang bergoyang. Pasti mereka akan menggoyangkan helainya tanda jawabannya adalah TIDAK…ah lega juga mendengarnya. Kenapa ? karenaada beberapa factor yang membentuk kecerdasan emosi ini…
Saya mulai dari yang pertama yaitu genetika. Kalau orang mengatakan mencari pasangan harus memperhatikan bibit bobot dan bebet, mungkin ada benarnya juga, namun tidak sepenuhnya juga benar. Emosi yang kita miliki memang sering tidak jauh dari bagaimana tingkat emosi orag tua dan terutama emosi yang paling terdekat dengan kita, ada yang lebih dekat dengan ibu ada juga yang dekat dengan bapak. Jadi sedikit tida emosi kita akan terkait dengan tingkat emosi dari orang tua kita,tapi jangan salahkan langsung orang tua kita yah…karena melahirkan ita saja sudah berat apalgi harus dibebankan dengan masalah genetis ini..jadi terima saja, asal ingat bahwa kita masih punya kuasa atas diri kita sehingga kita bisa menjadi lebih sempurna dari saat ini.
Hal kedua yang mempengaruhi tingkat emosi kita adalah masa dalam kandungan. nah ini adalah hal yang penting untuk diperhatikan oleh semua orang didunia karena saya yakin semua bakal menjadi ibu atau bapak…jika Tuhan berkenan tentunya….ternyata sentuhan, perkataan, sikap yang kita kembangkan selama bayi masih dalam kandungan turut membentuk diri sang bayi. Dikatakan bahwa pada masa kandungan 3-4 bulan sudah mulai memfungsikan dirinya untuk menerima rangsangan dari luar. Jadi kalau saat ini anda sedang menjadi seorang bapak, sentuhlah perut istri anda dengan penuh kasih seraya mengucapkan kata-kata yang penuh kelembutan. Ajaklah dia bercanda dan selalu buat suasana ceria…dan yang belum menjadi bapak, silahkan untuk mengelus perut anda sehingga pencernaan anda lancar. Ucapkan kata-kata tentang makanan yang enak-enak sehingga tidak ngadat. Hehe…kalau yang ini belum ada bukti ilmiahnya…jadi kalau terjadi hal diluar harapan konsultasikan dengan dokter. Mungkin perut anda perlu sentuhan yang lain…just kidding guys…tapi kita coba menerapkan beberapa petunjuk yang baik di buku-buku pasutri, semisal mendengar music halus dan lembut sehingga memberikan pengaruh yang baik bagi calon keturunan kita…silahkan bilang setuju tapi jangan lantas buru-buru pengen punya anak yah…kuliah dulu sampai kelar…
Apakah cukup sampai disana peranan anggota keluarga terutama ibu dan bapak kita. Tidak…masih lebih berat lagi. Karena factor ketiga yang berpengaruh adalah perlakukan keluarga atau orang-orang terdekat bagi yang tidak tinggal dengan ortu kandung kita. Keluarga yang hangat dan penuh cinta, tentu akan berpengaruh baik buat perkembangan diri kita. Jadi apa perlu kita menonton sinetron yang penuh kekerasan terhadap anak kecil…sadarlah wahai para pemirsa….(maaf kelewatan). Mungkin beberapa contoh dapat kita ambil di film-film drama keluarga yang memang menjunjung cinta dalam keluarga sehingga kita akan mengingatkan sedari awal bahwa menjunjung cinta dalam hidup penuh dengan tantangan dan cinta adalah cinta tidak boleh kalah dengan keadaan yang menghalangi bersinarnya cinta. Mungkin beberapa film yang saya anjurkan adalah the pursuit of happiness, ataupun click. Atau anda punya judul yang bagus untuk saya tonton…maklumlah, saya juga manusia biasa yang juga pengen menjadi seorang bapak kelak…ehemmmm…mengenai trik-trik untuk factor yang ketiga ini saya sarankan anda minta saran dari orang yang berpengalaman. Jangan kepada saya yah…atau kalau mau ngotot dari saya..tunggu tanggal mainnya…hehe
Kalau anda saat ini sedang menempuh pendidikan disuatu sekolah atau universitas, bersyukurlah. Karena salah satu yang ikut membentuk tingkat emosi ini adalah pendidikan. Namun jangan pula berbangga, karena jurusan anda juga akan mempengaruhi. Anda yang termasuk jurusan-jurusan eksakta, mungkin akan sering menggunakan logika dan analitis, namun jarang itu kita kaitkan dengan orang lain. Jadi anda perlu instrument baru untuk melengkapi kebanggaan dan rasa syukur anda. Apa itu. Anda perlu wadah untuk membuat anda berinteraksi. Karena inilah laboratorium dari percobaan emosi anda. Kalau saat ini ada berorganisasi…saya katakana anda berada dijalan yang tepat..asal jangan dengan motivasi yang rendahan missal Cuma pengen mencari pasangan setelah dapat langsung no organization..date yes…(swear ini bukan pengalaman pribadi hehe). Jadi layaknya anda akan memasak menu dengan nama emosi, maka anda harus mengolah emosi anda. Dimana? Yah dimana anda dapat menggunakan emosi anda untuk menjalin suatu relasi. ..
Yang paling terkait dengan factor ketiga adalah lingkungan. Tentu semua pada paham bahwa lingkunggan memang sangat berpengaruh dengan diri da perkembangan diri kia. Karena itu bentengi diri anda terhadap pengaruh lingkungan. Jangan kayak bak sampah tanpa tutup. Asal cukup bisa masuk entah itu sampah plastic, dau ataupun bangkai tetap saja bisa masuk. Kalau agama mengatakan bergaulah dengan orang baik/suci sehingga vibrasinya ikut memperbaiki diri anda.. jadi kalau saat ini anda bergaul dengan orang lain, Tanya apakah dia memiliki surat kelakuan baik dari polisi seempat atau tidak..hehe..just kidding yah…anda saya yakini memahami mana lingkungan yang menunjang perkambangan diri anda menjadi lebih baik atau tidak, namun terkadang kita tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk melawan tarikannya…jadi anda perlu mengecek EQ anda..
Oke ini yang terakhir. Apa itu?? Ternyata pengalaman saudara-saudara. Pengalaman yang anda jalani selama ini sangat berarti bagi perkembangan emosi kita. Jadi jangan tidur saja dikos atau dirumah. Isilah hari anda dengan pengalaman yang berarti bagi emosi anda. Ingat kesadaran kita mencari pengalaman adalah untuk mengisi diri, jangan asal ikut-ikutan saja, sehingga anda tidak menyadari apa yang alami membawa pengaruh yang buruk atau jelek.
Nah itu dulu pendahuluan dari saya yah. Anda harus mengetahui pula bahwa peningkatan emosi kita harus dimulai dari sebuah pemahaman terhadap diri anda terlebih dahulu. Bagaimana tingkat emosi anda saat ini. Inilah yang dilakukan para pelatih atau para evaluator EQ. kita akan disimulasi dengan sebuah keadaan yang memancing emosi sehingga anda tahu bagaimana emosi anda. Mengetahui diri anda seperti apa adalah hal yang utama, karena dari hal inilah anda beranjak kemudian. Bagaiaman mengolah diri anda kemudian. Tulisan saya lanjutkan mengenai pilar-pilar emosional kita, tapi jangan di tulisan ini yah..saya mau melanjutkan membuat proposal S2 saya dulu..sabar yah…anggap saja ini latihan pertama kita melatih kesabaran
Soup Buah Khas Jogja
Pertama kali sampai di jogja ada satu hal yang menarik. Anda akan dengan mudah menemukan pedagang kaki lima atapun sekarang sudah bertambah jadi kaki 7 atau 6 dengan alasan lebih ergonomis, warung-warung atapun menu pendamping makanan selain es teh dan minuman botolan yaitu jus buah atapun es campur buah. Mereka menamakan sebagai soup buah segar karena memang nampa seperi soup. Melihat potensi kota jogja tentu tidak akan menyangka kalau ternyata jogja sendiri bukan penghasil holtikultura yang berlimpah. Karena banyak terjadi sesuatu yang bertolak belakang khan. Coba kita makan di daerah bedugul/baturiti yang notabene adalah penghasil sayuran. Kita akan sangat susah menemukan warung dengan menu sayuran kecuali sejenis restoran atau depot. Malah pengalaman saya saat berangkat dari singaraja menuju denpasar dan kebetulan diajak disinggah untuk menikmati samangkok bakso khas bedugul. Pas saya minta baksonya ditambah kol, pedagangnya malah kebingungan mencari pinjaman kol ke warung sebelah..aneh…
Namun yang ingin saya ceritakan bukanlah mengenai joga dengan soup buahnya namun tentang sebuah “warung” jus buah (saya sebut warug karena tidak layak disebut warung jika criteria warung di berikan). Dia hanya menggelar dagangannya di sebuah meja tidak lebih dari 1x1 meter lengkap dengan wadah aneka buah dan 2 blender yang dengan perkasa melumat semua jenis buah yang dimasukkan kedalamnya sampai menjadi jus.walaupun kecil jangan sangka warungnya sepi. Anda akan lebih serring menemukan warung itu di kerubungi orang daripada melihat penjualnya duduk menunggu pembeli. Mengenai aneka jus yang dijual, tidak kalah dengan Moena Fresh (sebuah took buah yang ada dibali yang didirikan oleh keluarga Moena). Asal anda melihat jenis buah yang tersedia, berarti anda bisa memesannya. Atau kalau anda bingung ingin jus jambu biji atau jus anggur, anda tidak usah ragu untuk pilih menu jus jambu biji campur anggur. Bebas….dan kalau kita melihat cara dia menyajikan dagangannya, anda harus lupakan sementara masalah higienis. Karena masalah higienitas menurut standar penjualnya adalah “selama belum ada yang sakit akibat minum jusnya, maka selama itu higienis” simple but sutralah…..anda juga akan sangat biasa melihat dagangannya dikerubungi binatang-binatang kecil yang beterbangan…tapi jangan salah sangka mengatakan itu adalah lalat…bukan. Karena ada 1 hewan yang bisa terbang dan sangat doyan dengan manis-manisan dan berbau ranum. Bukan semut terbang ataupun kupu-kupu tapi tawon. Mereka rela mati kejepit tutup toples ataupun mati tenggelam di dalam jus. Jadi lalat pada nyingkir dan terpaksa mencari incaran lain, karena sadar dirinya tidak punya senjata sehebat tawon.
Namun 1 hal yang menjadi perhatian adalah harga yang ditawarkan hanya 2500 rupiah. Setengah dari harga 1 porsi makanan diwarung dengan menu sayur dan 1 pindang atau telur dadar. Dan kualitas jusnya juga lumayan, buahnya terasa dan manisnya asli gula. Saya selalu berpikir bahwa sampai dunia kiamat pun, yang namanya makanan murah akan menjadi idola bagi umat manusia apalagi dengan kualitas yang sepadan. Saya jadi berpikir adakah orang yang mau mengikuti jejak bapak tapi menjadi penjual jus murah meriah dan sehat, minimal untuk meningkatkan konsumsi buah perkapita dari penduduk Indonesia. Kalau dihitung dengan ekonomi pembangunan setingkat pasca sarjana, mungkin system penjualan warung itu tidak akan mengganggu perekonomian nasional apabila dia bangkrut, apalagi sampai mengguncang ekonomi dunia seperti krisis amerika. Namun melihat dari jam kerja warung dengan laju penjualan, tentu omztenya juga bukan kecil. Minimal para suplayer buah kelas teri yang tidak bisa masuk ke supermarket sekelas carefour ataupun sejenisnya dapat terbantu dengan usaha jus murah meriah ini. Dan membantu pula orang yang seperti saya yang ingin mengkonsumsi buah minimal 1 butir setiap hari bisa menjangkaunya.
Setelah memesan jus kesukaan saya yaitu jambu biji dicampur anggur meja, saya melihat kesekeliling, banyak sekali orang yang menyedot jus dari kantong plastic. Jadi kayak iklan tapi ini nyata. Hingga suatu saat ada iklan yang berbunyi..”srubutane opo rek???....(minumnya apa mas?)…orang-orang akan menjawab jus murah meriah rek….” Tentu sebentar lagi aka nada rekor muri baru..minum jus buah murah meriah dengan buah asli Indonesia yang dibuat oleh persatuan warung kecil penjual jus sebanyak 2 tangki dalam waktu 2 jam….wah..wah….wah…ayo jus murah go…go…go…
Namun yang ingin saya ceritakan bukanlah mengenai joga dengan soup buahnya namun tentang sebuah “warung” jus buah (saya sebut warug karena tidak layak disebut warung jika criteria warung di berikan). Dia hanya menggelar dagangannya di sebuah meja tidak lebih dari 1x1 meter lengkap dengan wadah aneka buah dan 2 blender yang dengan perkasa melumat semua jenis buah yang dimasukkan kedalamnya sampai menjadi jus.walaupun kecil jangan sangka warungnya sepi. Anda akan lebih serring menemukan warung itu di kerubungi orang daripada melihat penjualnya duduk menunggu pembeli. Mengenai aneka jus yang dijual, tidak kalah dengan Moena Fresh (sebuah took buah yang ada dibali yang didirikan oleh keluarga Moena). Asal anda melihat jenis buah yang tersedia, berarti anda bisa memesannya. Atau kalau anda bingung ingin jus jambu biji atau jus anggur, anda tidak usah ragu untuk pilih menu jus jambu biji campur anggur. Bebas….dan kalau kita melihat cara dia menyajikan dagangannya, anda harus lupakan sementara masalah higienis. Karena masalah higienitas menurut standar penjualnya adalah “selama belum ada yang sakit akibat minum jusnya, maka selama itu higienis” simple but sutralah…..anda juga akan sangat biasa melihat dagangannya dikerubungi binatang-binatang kecil yang beterbangan…tapi jangan salah sangka mengatakan itu adalah lalat…bukan. Karena ada 1 hewan yang bisa terbang dan sangat doyan dengan manis-manisan dan berbau ranum. Bukan semut terbang ataupun kupu-kupu tapi tawon. Mereka rela mati kejepit tutup toples ataupun mati tenggelam di dalam jus. Jadi lalat pada nyingkir dan terpaksa mencari incaran lain, karena sadar dirinya tidak punya senjata sehebat tawon.
Namun 1 hal yang menjadi perhatian adalah harga yang ditawarkan hanya 2500 rupiah. Setengah dari harga 1 porsi makanan diwarung dengan menu sayur dan 1 pindang atau telur dadar. Dan kualitas jusnya juga lumayan, buahnya terasa dan manisnya asli gula. Saya selalu berpikir bahwa sampai dunia kiamat pun, yang namanya makanan murah akan menjadi idola bagi umat manusia apalagi dengan kualitas yang sepadan. Saya jadi berpikir adakah orang yang mau mengikuti jejak bapak tapi menjadi penjual jus murah meriah dan sehat, minimal untuk meningkatkan konsumsi buah perkapita dari penduduk Indonesia. Kalau dihitung dengan ekonomi pembangunan setingkat pasca sarjana, mungkin system penjualan warung itu tidak akan mengganggu perekonomian nasional apabila dia bangkrut, apalagi sampai mengguncang ekonomi dunia seperti krisis amerika. Namun melihat dari jam kerja warung dengan laju penjualan, tentu omztenya juga bukan kecil. Minimal para suplayer buah kelas teri yang tidak bisa masuk ke supermarket sekelas carefour ataupun sejenisnya dapat terbantu dengan usaha jus murah meriah ini. Dan membantu pula orang yang seperti saya yang ingin mengkonsumsi buah minimal 1 butir setiap hari bisa menjangkaunya.
Setelah memesan jus kesukaan saya yaitu jambu biji dicampur anggur meja, saya melihat kesekeliling, banyak sekali orang yang menyedot jus dari kantong plastic. Jadi kayak iklan tapi ini nyata. Hingga suatu saat ada iklan yang berbunyi..”srubutane opo rek???....(minumnya apa mas?)…orang-orang akan menjawab jus murah meriah rek….” Tentu sebentar lagi aka nada rekor muri baru..minum jus buah murah meriah dengan buah asli Indonesia yang dibuat oleh persatuan warung kecil penjual jus sebanyak 2 tangki dalam waktu 2 jam….wah..wah….wah…ayo jus murah go…go…go…
Kisahku bagai Akademi Pelawak Indonesia
DD..dua sosok yang telah membuat aku merasakan bagaimana indahnya mencintai dan juga membuat aku merasakan betapa cinta sedalam-dalamnya bukan alasan untuk selalu memiliki. Yah aku selalu menganggap cinta ini adalah sebuah anugerah yang sangat jarang Tuhan berikan buat aku. Karena itu selalu terasa begitu dalam menyelingkupi jiwa. Kadang aku juga berpikir kenapa cinta itu aku temukan ditempat-tempat dan dengan cara yang aneh dan tidak terduga. Pertama aku menemukan cintaku diatas bis tua yang mogok-mogokan. Siapa yang bakal menyangka menemukan si dia diatas bis tua mogok? itulah yang aku sebut anugerah Tuhan. Mungkin saat itu Beliau sedang ngantuk sehingga satu butir cintanya jatuh dipangkuanku…dan akhirnya setelah bangun dan sadar Beliau memungutnya kembali. .dan selalu meninggalkan kepedihan yang dalam juga, lebih dalam dari kejaTuhan anugerahnya. Kehilangan yang pertama ini mungkin aku anggap hal yang sudah biasa aku alami. Karena memang sudah sering aku lakukan dan alami. Menyingkirkan jauh-jauh rasa yang aku miliki.
Yang kedua aku harus menemukan cintaku di gengaman orang lain. Apakah yang akan kamu lakukan saat menemukan cintamu ada digenggaman orang lain. Aku hanya bisa mengurut dada dan membuang jauh-jauh lagi rasa itu. Namun siapa yang menyangka semua di awali diatas sebuah bus lagi???hah masak Tuhan selalu tidar saat aku naik bus??? Yah semua dimulai dari sebuah sms nakal yang kemudian menjadii sms romantic yang mampu menyatuka 2 hati. Dan lagi-lagi Beliau mengambil kembali anugerahnya yang telah jatuh dipangkuanku. Ah Tuhan memang senang mempermainkan kehidupanku. Terutama untuk yang satu ini…ayolah Tuhan jangan bermain-main lagi.
Namun apapun yang ada dipikiran Tuhan saat itu dan saat ini tentang urusan yang satu ini, mungkin aku hanya bisa menerka-nerka. Sampai-sampai aku memvonis diriku belum saatnya menerima anugerahMu saat ini. Setidaknya sampai saat tulisan ini aku buat. Semua terlepas karena kesalahanku. Semua terlepas karena kekurangan dan kelemahanku..yah setiap 1 anugerah yang hilang menyisakan sebuah pelajaran yang begitu berharga bagi aku. Kehilangan pertama aku mencoba memahami arti sebuah perjuangan mengapai semua angan harapan dan rasa. Yah..baru pertama kali itu aku berani memperjuangkan apa yang aku rasa. Walaupun jurang begitu dalam, namun aku berusaha untuk memperjuangkannya. Bagaikan sebuah pertandingan antara MU dengan Perseden, sudah 99% kalah namun pertandingan harus tetap dijalani karena supporter telah berada di arena untuk menyaksikan perjuangan TIM yang mereka bela…dan kalah. Namun tetap akan menjadi berita di keesokan harinya. Semua akan diceritakan bagaimana perjuangan setiap TIM untuk memasukkan bola kegawang lawan ..bukan hanya sederet kalimat Mu menang melawan Perseden dengan mudah..itu bukan berita, dan tidak ada yang akan membaca kalimat yang tidak punya nilai patriotism. Karena itu aku memulai untuk menggunakan daya juangku untuk mengapai asa.
Dengan pengalamanku yang pertama, aku pun mencoba membuat sebuah dalil dalam hidupku…tiada sesuatu tanpa perjuangan….hasil akhir bukan tujuan namun bagaimana proses yang aku jalani untuk memperoleh hasil itu, itu yang akan menentukkan engkau layak atau tidak menggenggam hasil itu. Maka peluang sempit terbuka dan aku pun memulai sebuah perjuangan… maaf Tuhan aku telah kelewatan menggunakan daya juangku..namun mungkin semua orang pernah melakukan kesalahan, dan aku berharap ini bukanlah sebuah kesalahan.
Kini aku yakin Tuhan sedang tersenyum kalau dia membaca tulisan ini. Karena aku begitu semangat untuk menjalani semua permainannya, aturan Cuma dia yang tahu, aku hanya diturunkan ke arena untuk bertanding dan memenangkan pertandingan. Kalaupun kalah dalam suatu babak, permainan ini terdiri atas beberapa babak dan jika Beliau mau setiap babak yang aku menangkan akan diadakan injury time agar aku tidak istirahat.. terkadang lelah, namun lelah di tengah jalan juga bukan sikap seorang pejuang, jadi aku harus terus bejuang untuk memenangkan permainan ini. Entah jadi juara 1 atau runner up, ataupun menjadi pemain favorit atau juara harapan,….para penonton menyebut aku sebagai pejuang dan akan menjawab pertanyaan oaring yang bertanya: “arda juara berapa?..maka orang akan berkata “ arda juara 2”…karena juara hanya di peruntukkan bagi orang yang ikut berjuang dalam pertandingan
Tulisan ini aku peruntukan untuk 2 sosok yang mengisi hatiku.
Selamat jalan.
Yang kedua aku harus menemukan cintaku di gengaman orang lain. Apakah yang akan kamu lakukan saat menemukan cintamu ada digenggaman orang lain. Aku hanya bisa mengurut dada dan membuang jauh-jauh lagi rasa itu. Namun siapa yang menyangka semua di awali diatas sebuah bus lagi???hah masak Tuhan selalu tidar saat aku naik bus??? Yah semua dimulai dari sebuah sms nakal yang kemudian menjadii sms romantic yang mampu menyatuka 2 hati. Dan lagi-lagi Beliau mengambil kembali anugerahnya yang telah jatuh dipangkuanku. Ah Tuhan memang senang mempermainkan kehidupanku. Terutama untuk yang satu ini…ayolah Tuhan jangan bermain-main lagi.
Namun apapun yang ada dipikiran Tuhan saat itu dan saat ini tentang urusan yang satu ini, mungkin aku hanya bisa menerka-nerka. Sampai-sampai aku memvonis diriku belum saatnya menerima anugerahMu saat ini. Setidaknya sampai saat tulisan ini aku buat. Semua terlepas karena kesalahanku. Semua terlepas karena kekurangan dan kelemahanku..yah setiap 1 anugerah yang hilang menyisakan sebuah pelajaran yang begitu berharga bagi aku. Kehilangan pertama aku mencoba memahami arti sebuah perjuangan mengapai semua angan harapan dan rasa. Yah..baru pertama kali itu aku berani memperjuangkan apa yang aku rasa. Walaupun jurang begitu dalam, namun aku berusaha untuk memperjuangkannya. Bagaikan sebuah pertandingan antara MU dengan Perseden, sudah 99% kalah namun pertandingan harus tetap dijalani karena supporter telah berada di arena untuk menyaksikan perjuangan TIM yang mereka bela…dan kalah. Namun tetap akan menjadi berita di keesokan harinya. Semua akan diceritakan bagaimana perjuangan setiap TIM untuk memasukkan bola kegawang lawan ..bukan hanya sederet kalimat Mu menang melawan Perseden dengan mudah..itu bukan berita, dan tidak ada yang akan membaca kalimat yang tidak punya nilai patriotism. Karena itu aku memulai untuk menggunakan daya juangku untuk mengapai asa.
Dengan pengalamanku yang pertama, aku pun mencoba membuat sebuah dalil dalam hidupku…tiada sesuatu tanpa perjuangan….hasil akhir bukan tujuan namun bagaimana proses yang aku jalani untuk memperoleh hasil itu, itu yang akan menentukkan engkau layak atau tidak menggenggam hasil itu. Maka peluang sempit terbuka dan aku pun memulai sebuah perjuangan… maaf Tuhan aku telah kelewatan menggunakan daya juangku..namun mungkin semua orang pernah melakukan kesalahan, dan aku berharap ini bukanlah sebuah kesalahan.
Kini aku yakin Tuhan sedang tersenyum kalau dia membaca tulisan ini. Karena aku begitu semangat untuk menjalani semua permainannya, aturan Cuma dia yang tahu, aku hanya diturunkan ke arena untuk bertanding dan memenangkan pertandingan. Kalaupun kalah dalam suatu babak, permainan ini terdiri atas beberapa babak dan jika Beliau mau setiap babak yang aku menangkan akan diadakan injury time agar aku tidak istirahat.. terkadang lelah, namun lelah di tengah jalan juga bukan sikap seorang pejuang, jadi aku harus terus bejuang untuk memenangkan permainan ini. Entah jadi juara 1 atau runner up, ataupun menjadi pemain favorit atau juara harapan,….para penonton menyebut aku sebagai pejuang dan akan menjawab pertanyaan oaring yang bertanya: “arda juara berapa?..maka orang akan berkata “ arda juara 2”…karena juara hanya di peruntukkan bagi orang yang ikut berjuang dalam pertandingan
Tulisan ini aku peruntukan untuk 2 sosok yang mengisi hatiku.
Selamat jalan.
Langganan:
Komentar (Atom)
