Minggu, 07 September 2008

Stressssss Dalam Pacaran

Tulisan ini saya sarikan dari sebuah video seminar Jhon Grey. Anda pasti tahu siapa dia. Videonya dapat di download di Youtube.com. Tulisan ini memuat tentang bagaimana seorang cowok dan cewek menghadapi masalah secara berbeda.

Kita mulai dari bagaimana seorang cowok menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Seorang cowok sangat sederhana dalam menyelesaikan masalahnya. Apa.?? Yaitu melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalahnya. Hal yang paling membuat stress bagi cowok adalah ketika dia tidak mempunyai ide untuk melakukan sesuatu ketika masalah datang.

Lalu apa yang dilakukan seorang cewek???

Dari video itu dikatakan bahwa seorang cewek cenderung membicarakan semua masalahnya untuk mengurangi stress akibat masalah-masalahnya. Dia akan menggunakan hubungan yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalahnya. Dia ingin membicarakan semua masalah yang dihadapinya selama hari itu. Kepada teman dekat, kepada saudara dekat dan tentu dengan pacar, karena hubungan pacaran adalah hubungan yang dia anggap penting dalam hibupnya, terutama jika dia menghadapi masalahnya (itu mungkin sebab ketika cewek memiliki teman curhat bukan pacarnya karena dia menganggap pacarnya tidak tempat yang baik untuk mencurahkan semua masalahnya yang dirasakannya-penulis). Yang dia perlukan adalah sebuah tempat yang nyaman untuk dia mencurahkan semua masalahnya dan perasaanya..

Kenapa perbedaan ini bisa terjadi??

Seorang cewek dan cowok memiliki Gen yang berbeda, dan juga kemampuan menggunakan ”a Whole Brain” yang dimilikinya. Cowok menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara bergantian. (menurut persepsi saya dari video tersebut, sisi kanan untuk berpikir (logika) dan sisi kiri untuk merasakan apa dia rasa (emosi))

Ketika cowok menghadapi permasalahan maka dia akan menggunakan sisi logikanya untuk menghadapi masalahnya. Sehingga dia akan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menyelesaikan permasalan yang dihadapi. Yang dia rasakan adalah stress ketika masalah tetap menjadi masalah.

Tapi seorang cewek dikaruniai kemampuan yang lebih baik. Mareka mampu menggunakan sisi kanan dan sisi kiri secara bersamaan, sehingga dia akan berpikir sambil merasakan emosinya (mungkin cirinya adalah seorang cewek dapat menangis sambil terus berbicara-penulis). Ketika menghadapi masalah cewek dapat melakukan 3 hal sekaligus yaitu : berpikir, merasakan emosinya dan berbicara.

Ok gimana adakah sesuatu yang anda rasa benar atau salah.??

Dari sisi cowok saya mencoba memberikan komentar terhadap pandangan jhon grey tadi. Saat ngadapi masalah sebuah pasangan dapat menunjukkan sifat asli yang dimilikinya apabila mereka tidak menyadri perbedaan ini. Hati-hati. Karena seringkali keputusan penting dibuat pada saat yang sangat labil ini. Seorang cewek cenderung membicarakan semua yang dia rasa tidak sesuai, semua hal yang dia inginkan (walaupun dengan cara tidak langsung), dan pada saat yang sama dia juga akan mampu berpikir tentang reaksi dari cowok tentang semua hal itu. Dan sangat bahaya sekali bagi posisi cowok. Kenapa karena ketika tahapan ini, cowok pasti akan mengerahkan seluruh logikanya untuk mendudukan permasalahan. Padahal tidak semua yang didengar, dilihat ataupun yang ditunjukkan oleh cewek adalah hal yang terjadi sebenarnya. Misal cewek bilang cowoknya tidak pernah nelpon padahal sebenarnya yang terjadi adalah si cewek hanya mengharapkan dia menelpon pada saat tertentu dimana dia ingin sekali ditelpon cowoknya, dan si cowok mengira bahwa si cewek benar-benar menyebutkan bahwa dia tidak pernah menelpon. Akhirnya si cowok membeberkan semua fakta yang terjadi. Padahal dengan cara bagitu tidak akan mampu meredakan perasaan yang dirasakan si cewek dan secara bersamaan pula si cewek menilai reaksi si cowok. Astaga...!!!!

Seorang cowok saat dia berbicara (misal saat bertengkar) berarti dia tidak dalam keadaan merasakan baik perasaan cewek ataupun dirinya sendiri. Dan saat sebaliknya, ketika cowok merasakan emosi yang dia rasakan (misal perasaan kecewa, perasaan direndahkan ataupun perasaan tidak dihargai) maka dia akan cenderung diam, karena dia seperti tidak mampu memikirkan kenapa semua ini bisa terjadi.

Karena saat yang tepat bagi cowok ketika terjadi hal diatas adalah menyingkir sementara dari pertengkaran, atau si cewek menghentikan tuduhan ataupun sejenisnya karena dia tidak akan mendapat jawaban yang benar-benar mencerminkan perasaan si cowok sebenarnya. Percalayah bahwa menyelesaikan masalah bukan harus ketika masalah itu terjadi, tapi mencari momen yang lebih tepat untuk berbicara jauh lebih berguna ketimbang saling ngotot mengutarakan pendapat kita masing-masing tanpa mau melihat pendapat pasangan kita dengan hati dingin.

Jika cinta yang dimiliki adalah sesuatu yang lebih berharga dari semua masalah, kenapa kita harus menyingkirkan cinta yang digenggam dan mempertahankan masalah yang ada??? Masalah datang untuk menguji cinta bukan sebaliknya masalah datang untuk membunuh perasaan masing-masing.tul gak???

Tidak ada komentar: